Sorong (ANTARA) - Malas sekolah tak hanya bagi para siswa, guru juga ada yang malas sehingga banyak bolos mengajar di kelasnya.
Pemerintah Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat Daya bekerja sama dengan bank penyalur gaji guru memblokir rekening guru-guru yang terbukti malas ke sekolah guna memastikan para pendidik menjalankan tugas sesuai ketentuan.
"Langkah ini memang harus diambil karena sudah banyak upaya kita lakukan namun memang masih ada guru yang malas masuk mengajar di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Reinhard Simamora di Sorong, Senin.
Ia menyampaikan bahwa pemblokiran sudah dilakukan pada 20 nomor rekening gaji guru dan efek penerapan sanksi itu mulai terlihat.
"Saya bekerja sama dengan pihak bank sebagai penyalur gaji guru atau kepala sekolah, dan hasilnya memang guru tersebut datang dan minta maaf, dan kembali menjalankan tugas," kata Reinhard.
Namun, ia mengatakan, sanksi tersebut tidak efektif diberlakukan pada guru malas yang menggunakan surat keputusan pengangkatan sebagai pegawai untuk mengambil pinjaman di bank dan sisa gajinya setelah dipotong bank untuk membayar pinjaman tidak banyak.
"Ketika hanya terima gaji Rp200 hingga 500 per bulan karena telah melakukan pinjaman, maka otomatis guru tersebut sudah tidak peduli dengan tugas dan tanggung jawab dan masa bodoh jika rekening gajinya diblokir," kata Reinhard.