Areal sawah yang kekeringan itu tersebar di delapan kecamatan. Sedangkan kekeringan terparah hingga mengalami puso terjadi di Kecamatan Darangdan.
Menurut dia, meski terdapat ratusan hektare sawah yang kekeringan, jika dilihat dari persentasenya, jumlah luasannya masih sedikit. Sebab 110 hektare sawah yang kekeringan itu merujuk pada standing crop atau luasan pertanaman saat ini.
Untuk standing crop yang ada di Purwakarta mencapai 8.742 hektare. Terdiri atas 2.486 hektare standing crop untuk bulan Juni, 2.376 hektare standing crop untuk bulan Juli, 2.087 hektare standing crop untuk bulan Agustus, serta 1.793 hektare standing crop untuk bulan September.
"Jadi, yang terdampak kekeringan hanya 110 hektare dari 8.742 ha standing crop yang ada. Sawah yang puso juga persentasenya hanya 0,001 persen dari standing crop," kata Midan.
Total luas lahan baku sawah di Purwakarta mencapai 17.970 hektare. Dari luasan itu, 6.586 hektare di antaranya tadah hujan, dan sisanya areal persawahan semi irigasi teknis.
Ia menyebutkan, jika ada areal sawah yang kekeringan atau puso, angkanya sedikit, sehingga, tidak akan mengganggu hasil produksi untuk pencatatan data di 2024 mendatang.
Berita Terkait
Presiden sebut BLT El Nino khusus warga terdampak kekeringan
Rabu, 3 Januari 2024 15:01 Wib
Kepolisian bantu 15.000 liter air bersih untuk warga di Palembang
Jumat, 13 Oktober 2023 12:57 Wib
MUI OKU menyeru warga Muslim melaksanakan shalat istisqa
Minggu, 8 Oktober 2023 19:10 Wib
Pemkab OKU Selatan gelar Shalat Istisqa di tepian Danau Ranau
Kamis, 5 Oktober 2023 20:05 Wib
BRIN: Puncak kemarau terik terjadi pada Oktober 2023
Selasa, 3 Oktober 2023 16:41 Wib
BPBD OKU imbau masyarakat waspada cuaca ekstrem
Senin, 2 Oktober 2023 20:46 Wib
Warga OKU Timur shalat Istisqa meminta turun hujan
Minggu, 1 Oktober 2023 19:12 Wib
Pemkab OKU gelar Shalat Istisqa minta turun hujan
Jumat, 29 September 2023 18:41 Wib