Palembang (ANTARA) - Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan penelitian kompetitif nasional kerja sama dalam negeri dengan Universitas Baturaja (Unbara) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Kegiatan penelitian tersebut telah berlangsung sejak Februari dan dijadwalkan berakhir pada 30 Desember 2023, kata Ketua Pelaksana Penelitian Prof. Dr Muhammad Japar di Baturaja, OKU, Rabu.
Selain di Kabupaten OKU, menurut dia, kegiatan tersebut juga dilakukan di tujuh daerah Sumsel lainnya seperti di Kota Palembang, Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir, OKU Timur, OKU Selatan, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kemudian juga dilakukan di enam Kota Administrasi DKI Jakarta yakni Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, dan Jakarta Utara.
Kegiatan penelitian itu melibatkan dosen dan mahasiswa UNJ dengan anggota peneliti Hermanto, Siti Muyaroah serta melibatkan dosen dan mahasiswa Unbara, yakni Dr Hendra Alfian, Dr Heni Rita Sila, Bagas dan Sandhy, katanya.
Dia menjelaskan, dalam rangka mengembangkan tridharma perguruan tinggi, yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen UNJ melakukan penelitian kerja sama dalam negeri dengan Universitas Baturaja di Sumsel dan beberapa daerah lainnya melalui kompetitif nasional diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.
Penelitian kerja sama itu mengusung tema 'Model pendidikan multikultural berbasis literasi digital untuk memperkuat profil pelajar Pancasila siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang sangat penting dilakukan dan sesuai tren kurikulum saat ini'.
Sedangkan tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik terkait mencintai keberagaman dan kebhinnekaan dengan bantuan melalui media pembelajaran yang didukung teknologi digital.
Selain itu, riset tersebut dalam rangka mendukung Kurikulum Merdeka pada program penguatan profil pelajar Pancasila yang diimplementasikan di sekolah agar dapat membangun peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model pendidikan multikultural berbasis literasi digital berbentuk 'website' tersebut dapat mempermudah peserta didik dalam mengakses informasi terkait dengan materi terkait mata pelajaran PPKn.
Siswa dapat mengakses sendiri materi dan bahan ajar yang sudah tersedia di website multilidi.com, serta adanya peningkatan pemahaman pada siswa terkait dengan materi PPKn khususnya tentang penguatan profil pelajar Pancasila.
Di dalam fitur-fitur website tersebut memuat tentang video kegiatan pembelajaran dengan materi Profil Pelajar Pancasila, power point yang sudah dibuat menarik ringkas, padat dan jelas, serta beberapa fitur lain yang menunjang aktivitas pembelajaran, ujarnya.*
Berita Terkait
Guru Besar Untag ikut semangati para lulusan Universitas Sjakhyakirti
Sabtu, 25 Mei 2024 23:23 Wib
Pengamat sebut pertemuan G20 harus memberi dampak positif bagi Indonesia
Jumat, 20 Mei 2022 16:13 Wib
Unsri bantu mahasiswa Pascasarjana Unbara tembus jurnal internasional
Senin, 3 Januari 2022 21:01 Wib
Universitas Sjakhyakirti resmikan gedung baru program Pascasarjana
Sabtu, 22 Desember 2018 19:14 Wib
L2Dikti dorong PTS Sumbagsel buka program pascasarjana
Senin, 17 Desember 2018 21:13 Wib
Masih sedikit PTS di Sumbagsel yang buka pascasarjana
Jumat, 19 Januari 2018 18:13 Wib
Kemristekdikti luncurkan beasiswa untuk dosen
Senin, 5 Juni 2017 13:26 Wib
Ujian terbuka Khatam Al-Quraan SLTP setara Pascasarjana
Sabtu, 13 Mei 2017 10:13 Wib