Rupiah lemah karena investor perkirakanpernyataan "hawkish" The Fed
Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Simposium Jackson Hole karena investor memperkirakan pernyataan hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
"Perkiraan tersebut didukung oleh pernyataan beberapa pejabat The Fed dan data US Jobless Claims. Salah satu pejabat Fed, Susan Collins, menyatakan bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga sambil menegaskan bahwa Federal Funds Rate (FFR) mendekati puncaknya," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, US Initial Jobless Claims turun menjadi 230 ribu dari sebelumnya 240 ribu, menandakan pasar tenaga kerja yang ketat.
Pada Kamis (24/8), Bank Indonesia (BI) turut mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan mempertahankan suku bunga di angka 5,75 persen.
"Perkiraan tersebut didukung oleh pernyataan beberapa pejabat The Fed dan data US Jobless Claims. Salah satu pejabat Fed, Susan Collins, menyatakan bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga sambil menegaskan bahwa Federal Funds Rate (FFR) mendekati puncaknya," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, US Initial Jobless Claims turun menjadi 230 ribu dari sebelumnya 240 ribu, menandakan pasar tenaga kerja yang ketat.
Pada Kamis (24/8), Bank Indonesia (BI) turut mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan mempertahankan suku bunga di angka 5,75 persen.