Sungailiat (ANTARA) - Petugas SAR melanjutkan upaya untuk mencari seorang nelayan yang pada Selasa (8/8) dilaporkan hilang di perairan Tanjung Pesona, Sungailat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Hari ini atau hari kedua, pencarian korban dilanjutkan dengan pertimbangan kondisi cuaca relatif aman, ketinggian gelombang 0,5 sampai satu meter, dan kecepatan angin 15-20 Kts/SE," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkal Pinang I Made Oka Astawa di Sungailiat, Rabu.
Dua tim pencarian dan penyelamatan dikerahkan untuk mencari Hasanudin (60), nelayan dari Parit Pekir, Sungailiat, yang kapalnya mengalami kecelakaan pada Selasa (8/8).
Satu tim melakukan pencarian menggunakan perahu karet Basarnas di area seluas 80 Nm² dan satu unit lagi melakukan pencarian di area seluas 70 Nm² menggunakan perahu karet relawan Laskar Sekaban.
"Kita berharap hari ini tim gabungan yang juga melibatkan nelayan dan masyarakat setempat dapat segera menemukan korban," kata Astawa.
Hasanudin dilaporkan hilang setelah kapal yang dia kemudikan tertabrak tongkang pada Selasa (8/8) pukul 02.00 WIB, ketika dia hendak mencari cumi-cumi di zona penangkapan Karang 4.
Andika (25), nelayan yang bersama dengan Hasanudin, bisa menyelamatkan diri dengan pertolongan nelayan lain.
Upaya untuk mencari Hasanudin pada Selasa (8/8) tertunda karena ada gelombang pasang.
Berita Terkait
450 calon haji asal Babel terbang ke Madinah dari Bandara Palembang
Rabu, 15 Mei 2024 15:52 Wib
14 orang ditetapkan jadi tersangka kasus tambang liar di Kolongbuntu Bangka
Sabtu, 4 Mei 2024 21:00 Wib
Tiga koordinator tambang liar Kolongbuntu Bangka ditetapkan jadi tersangka
Sabtu, 20 April 2024 13:26 Wib
"Bekecak" Bangka Selatan hasilkan perputaran uang capai Rp1 miliar
Jumat, 19 April 2024 23:30 Wib
Kejagung periksa saksi RBS dalam kasus korupsi timah
Senin, 1 April 2024 14:13 Wib
Nanas Bikang bakal jadi andalan Bangka Selatan
Sabtu, 23 Maret 2024 22:45 Wib
Tradisi Beruah sambut Ramadhan di Belitung
Minggu, 3 Maret 2024 23:00 Wib
Pj Bupati Bangka ultimatum penimbun bahan pokok
Sabtu, 2 Maret 2024 21:25 Wib