Air mata saat Tawaf Wada

id Tawaf wada,Air mata,Linangan air mata,berita sumsel, berita palembang

Air mata saat Tawaf Wada

Salah seorang jamaah haji terharu saat menempelkan mukanya ke dinding Ka'bah. (Antara / HO-SPA)

Thawaf merupakan hiasan Ka'bah, Allah Swt bangga dengan orang-orang yang thawaf
Tawaf di Ka'bah al Musyarafah merupakan lambang dari wujud dan Keesaan Allah Swt, ujar kandidat Doktor di kampus PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an) Jakarta ini.

Bertawaf di sekelilingnya melambangkan aktivitas manusia yang tidak pernah terlepas dari-Nya. Ka'bah bagaikan Matahari yang menjadi pusat tata surya dan dikelilingi oleh planet-planetnya.

Menurut Ali Syariati, melalui Tawaf, Allah Azza wajalla mendemonstrasikan kepada kita cara kerja alam semesta. Bagaimana Bumi dan planet-planet di jagat raya ini berotasi dan mengelilingi orbitnya. Itu adalah sunnah-Nya. Semuanya harus mengikuti agar selamat sampai kepada-Nya.

Tawaf memberikan penjelasan, pada hakikatnya setiap makhluk membutuhkan dan bergantung pada Pencipta.

Tidak ada kekuatan pada makhluk kecuali dengan izin Allah Swt.

Maka sudah sepatutnya saat melakukan suatu kesalahan dan khilaf, tentunya seorang hamba harus melakukan apa yang diridhai Allah Swt untuk mendapatkan ampunan.

Orang yang bertawaf tentunya akan mendapatkan pahala dan keutamaan di hadapan-Nya.

Thawaf merupakan hiasan Ka'bah, Allah Swt bangga dengan orang-orang yang thawaf.

Tawaf adalah ikatan janji dengan Allah Rabbul ‘alamiin, Thawaf penyebab dihapusnya azab. Thawaf penyebab diampuninya dosa-dosa. Thawaf penyebab diangkatnya derajat.

Tawaf memiliki pahala memerdekakan seorang budak hingga 70.000 budak. Melalui Tawaf dapat memenuhi hajat-hajat seorang hamba.

Tawaf wada menjadi ritual terakhir yang dilakukan jamaah haji sebelum pulang ke negaranya masing-masing.

Tawaf wada yang dilakukan jamaah haji tanpa menggunakan kain ihram itu merupakan bentuk penghormatan terhadap Baitullah dan rasa syukur kepada Allah karena dapat memenuhi panggilan melaksanakan ibadah haji.

Ada pepatah yang mengatakan "Setiap ada pertemuan pasti ada juga perpisahan, tetapi dengan perpisahan tersebut bukan menjadi alasan untuk kita saling melupakan”

Meskipun jamaah haji melakukan tawaf perpisahan kepada Ka’bah, namun Baitullah tidak akan terlupakan dalam sanubari hati mereka.