Festival Kitab Kuning di Banyuwangi

id Banyuwangi, Festival Kitab Kuning, Banyuwangi Festival, kitab kuning

Festival Kitab Kuning di Banyuwangi

Ilustrasi - Kitab Kuning. ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi

Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Kitab Kuning rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) mengangkat khazanah kitab kuning Kiai Saleh Lateng yang tak ubahnya harta karun bagi Islam Nusantara.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa Festival Kitab Kuning merupakan upaya mengangkat kembali harta karun peninggalan Kiai Saleh tersebut sebagai upaya merestorasi keilmuan para ulama yang terkandung di dalamnya.

"Ilmu yang terpendam di dalam kitab tersebut, harus kembali dihadirkan," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut Bupati Ipuk, para ulama terdahulu telah berhasil mencetak generasi yang memiliki keimanan yang kuat, sekaligus kecintaan pada negeri yang kokoh, dan sehingga mereka mampu mengusir penjajah di masanya.

"Spirit keimanan dan nasionalisme dari para pejuang dahulu itu, saya kira tidak terlepas dari sentuhan ilmu para ulama. Sehingga mereka tidak segan berjuang dengan ikhlas. Hal ini perlu kita gali lebih jauh," ujarnya.

Ipuk berharap acara Festival Kitab Kuning tidak sekadar menjadi keteladanan bagi generasi sekarang. Namun, juga bisa menghadirkan para peneliti dan penggiat kajian keislaman dari dunia ke Banyuwangi.
"Banyuwangi ini memiliki karakter keberagamaan yang unik. Ini menarik untuk diteliti lebih jauh. Apalagi dengan terbukanya sejumlah koleksi kitab-kitab yang dulu tertutup, kini bisa diakses," ujarnya.

Kiai Saleh sendiri merupakan ulama ternama di Banyuwangi yang hidup antara 1864-1952. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai seorang intelektual terkemuka dan juga aktivis-pejuang yang gigih. Ia termasuk salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dan pernah menjadi Mustasyar PBNU pada 1928.

"Selain kiprahnya yang luar biasa, Kiai Saleh juga memiliki koleksi kitab yang menakjubkan. Ini yang sedang kami tampilkan pada festival kali ini," kata kurator pameran, Ayung Notonegoro.

Menurut Ayung, setidaknya ada tiga hal yang ditampilkan, mulai dari naskah kuno, kitab ulama nusantara dan sejumlah kitab yang memiliki parateks bernilai sejarah dan mengandung pengetahuan.

"Semua akan disajikan dengan informatif. Sehingga pengunjung umum pun dapat menikmatinya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kabupaten Banyuwangi Yusdi Irawan mengatakan kegiatan Festival Kitab Kuning ini digelar pada 10-13 Juni 2023 di Masjid Kiai Saleh Lateng.

"Selain pameran, juga ada lomba baca kitab dan pengajian umum kitab kuning dalam kegiatan ini," katanya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Banyuwangi gelar Festival Kitab Kuning rangkaian "B-Fest"