Menurut dia penularan dan penyebaran virus LSD cukup cepat dari sapi ke sapi lainnya melalui sentuhan, serangga penghisap darah, seperti nyamuk, caplak dan lalat, kontak langsung antara hewan sakit dan hewan yang sehat.
Selain itu, penularan dari induk yang sakit kepada anak di dalam kandungan dan melalui air susu, jarum suntik yang tidak steril yang digunakan berulang-ulang dan pakan dan air minum yang tercemar ludah hewan yang terinfeksi virus ini.
"Saat ini kami terus berupaya mencegah penularan virus ini dan ternak terjangkit LSD bisa menyebabkan kematian, karena lemah, tidak mau makan dan minum," katanya.
Ia menyatakan untuk kasus kematian hewan ternak karena LSD masih rendah, jika cepat ditangani.
"Jika bisa bertahan dia akan punya kekebalan seumur hidup, virus ini cukup tahan terhadap suhu lingkungan, tapi tidak tahan dengan suasana asam, makanya salah satu penangkalnya dengan disiram ke badan sapi yang ada indikasi bentol-bentol dengan asam sitrat," katanya.
Berita Terkait
Sedang sakit akibat pancaroba? Jauhi anabul agar mereka tertular
Selasa, 4 Oktober 2022 20:39 Wib
RSPI: Orang dewasa berpotensi tertular hepatitis akut
Rabu, 11 Mei 2022 18:42 Wib
Bayi usia 6 hari di Bengkulu positif COVID-19 diduga tertular tenaga kesehatan
Sabtu, 29 Januari 2022 10:19 Wib
Kabupaten OKU sudah memvaksinasi 20,7 persen para lansia
Jumat, 22 Oktober 2021 20:50 Wib
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah positif tertular COVID-19
Senin, 5 Juli 2021 22:12 Wib
Studi menemukan hewan peliharaan kerap tertular COVID dari manusia
Jumat, 2 Juli 2021 14:16 Wib
Lionel Messi akui khawatir tertular COVID-19 jelang laga perdana Argentina
Senin, 14 Juni 2021 12:07 Wib
Pencari suaka di Bintan tertular COVID-19 terus bertambah
Rabu, 9 Juni 2021 21:07 Wib