Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Balai Pengendalian, Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menyatakan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC merupakan solusi permanen untuk memitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Sumatera KLHK Ferdian Krisnanto, di Palembang, Kamis, mengatakan TMC merupakan kegiatan modifikasi atau merekayasa cuaca untuk meningkatkan potensi turunnya hujan di antaranya dengan cara menyemai garam dalam jumlah besar ke awan potensial.
Peningkatan potensi hujan ini sangat dibutuhkan, karena dengan adanya hujan itu lahan mineral dan khususnya lahan gambut yang ada di Sumsel tetap basah dan memperkecil kebakaran.
“Terlebih BMKG memprediksi tahun ini suhu harian akan lebih panas ketimbang sebelumnya sampai akhir tahun, puncaknya di Agustus 2023, atas kondisi itu kebakaran sangat mungkin terjadi dan dikhawatirkan cenderung meluas,” ujarnya.
Dia menjelaskan, biasanya pelaksanaan TMC ini dilakukan oleh beberapa pihak bisa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), KLHK, BRGM maupun swasta seperti APP Sinar Mas berikut perusahaan pemasoknya.
Berita Terkait
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Pemprov Sumsel raih penghargaan Clean Air Championship Awards 2024
Senin, 1 April 2024 19:31 Wib
Siaga lebih awal, BPBD Sumsel prioritaskan penanganan karhutla di 4 daerah
Kamis, 21 Maret 2024 21:50 Wib
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
BMKG deteksi 19 titik panas di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 15:09 Wib
Pj Gubernur Sumsel pertahankan pola penanganan karhutla 2023
Jumat, 15 Maret 2024 21:03 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Riau daerah pertama status siaga darurat karhutla 2024
Kamis, 14 Maret 2024 9:00 Wib