Wakapolda Sumsel ingatkan warga tentang bahaya karhutla dan ilegal drilling

id Karhutla, kebakaran hutan dan lahan, Polda Sumsel, lahan

Wakapolda Sumsel ingatkan warga tentang bahaya karhutla dan ilegal drilling

Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol M Zulkarnain SIK menyambangi warga Desa Pangkalan Bayat Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Jum'at (24/2/2023). (Antara.HO/Corcom APP Sinar Mas)

Muba, Sumsel (ANTARA) - Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol M Zulkarnain SIK menyambangi warga Desa Pangkalan Bayat Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Jum'at (24/2/2023).

Di dalam gedung serbaguna Desa Pangkalan Bayat orang nomor dua pada kepolisian daerah Sumsel ini menghimbau warga agar turut bersama aparat pemerintah mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Acara sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang digelar oleh pemerintah Desa Pangkalan Bayat bekerjasama dengan PT Bumi Persada Permai, mitra pemasok APP Sinarmas.

"Kebakaran hutan ini bisa mempengaruhi iklim, makanya disini perlu kita secara bersama bergerak menjaga agar jangan sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan. Jika membuka lahan jangan dengan membakar," ujarnya.

Pihaknya juga menghimbau agar tidak ada lagi aktivitas ilegal drilling. 

Selain menghimbau soal Karhutla dan ilegal drilling, Zulkarnain juga mengingatkan warga ketika ada bantuan dari perusahaan sebagai upaya pemberdayaan petani, agar bisa dimanfaatkan dengan maksimal bantuan tersebut.

Upaya pencegahan ini menurut Kepala Perencanaan dan pencegahan karhutla, Alex Fatra, adalah sesuai intruksi dari manajemen perusahaan. Dimana pihaknya harus giat melakukan sosialisasi bahaya kebakaran lahan dan melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan masyarakat desa sekitar perusahaan.

"Perusahaan dalam upaya mencegah kebakaran membangun posko pantau di tempat-tempat yang di anggap rawan terjadi Kebakaran, perusahaan juga bekerjasama dengan instansi pemerintah terkait (TNI, POLRI, Pemerintah Kecamatan, KPH, Manggala agni, Masyarakat) dengan membangun posko-posko terpadu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung," terangnya.

Lanjutnya, pihak perusahaan juga mendukung program-program pemerintah dalam upaya pencegahan kebakaran dengan target 'Zero Fire', perusahaan melalui program-program kolaborasi melibatkan pemerintah desa sekitar untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran lahan, baik program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) maupun program CSR," tutupnya.

Sementara, Kepala Desa Pangkalan Bayat, Samson mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada wakapolda Sumsel yang telah bersedia hadir langsung di Desa Pangkalan Bayat serta perusahaan yang telah bersedia mendukung penuh realisasi program sosialisasi dan bahaya kebakaran hutan dan lahan di desa Pangkalan Bayat ini.

"Kami sangat berharap warga bisa dibantu membuka lahan dan bercocok tanam dengan tidak melanggar hukum. Karena kita ketahui masyarakat membuka lahan secara tradisional itu tradisinya adalah membuka dengan cara membakar," ujarnya.

Samson juga mengucap terimakasih atas adanya upaya pihak perusahaan yang telah memberdayakan masyarakat dalam rangka pencegahan Karhutla dengan program CSR nya.