PUPR Palembang imbau masyarakat tidak menutup drainase

id pupr imbau masyarakat palembang,banjir palembang,drainase palembang,dinas pupr palembang,pemkot palembang

PUPR Palembang imbau masyarakat tidak menutup drainase

Kepala Bidang Pengendalian Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Palembang Marlina Sylvia di Palembang, Sabtu (10/12/2022). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Setiap bangunan harus menyisakan ruang untuk air, dan bangunan skala kecil minimal harus ada saluran keliling, untuk bangunan yang luas besar harus ada kolam retensi
Palembang (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang mengimbau masyarakat yang ingin mendirikan bangunan untuk tidak menutup saluran drainase, karena saluran itu merupakan salah satu bagian penting dalam penanggulangan banjir.

"Kami mengimbau masyarakat yang ingin mendirikan bangunan untuk tidak menutup saluran drainase, karena saluran drainase ini bagian penting dalam dalam penanggulangan banjir," kata Kepala Bidang Pengendalian Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Palembang Marlina Sylvia di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, masyarakat yang ingin mendirikan bangunan harus memiliki rekomendasi teknis dari pemerintah dan juga mempertimbangkan saluran-saluran air sehingga banjir di Kota Palembang dapat teratasi.

"Setiap bangunan harus menyisakan ruang untuk air, untuk bangunan skala kecil minimal harus ada saluran keliling, untuk bangunan yang luas besar harus ada kolam retensi," jelasnya.

Selain itu, pihaknya saat ini sedang menggalakkan bangunan hijau atau green building sebagai bentuk upaya dalam penanggulangan dan pengendalian banjir di Kota Palembang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa menyebutkan bahwa di kota ini idealnya harus memiliki 20 kolam retensi sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banjir dalam waktu jangka panjang.

"Berdasarkan kajian kami bahwa Kota Palembang ini idealnya memiliki 20 kolam retensi, karena saat ini yang ada baru tujuh unit yang dinilai belum mampu mengendalikan genangan air atau banjir jika terjadi hujan lebat," katanya.

Kolam retensi ini dinilai efektif untuk mengatasi banjir dalam jangka panjang karena fungsinya sebagai pengganti lahan resapan yang banyak beralih fungsi menjadi kawasan permukiman dan perkantoran serta penyebab lainnya.

Untuk penambahan kolam retensi terus diupayakan Pemerintah Kota Palembang dengan menyesuaikan anggaran sehingga banjir yang kerap menjadi permasalahan di kota ini segera terselesaikan.

Banjir melanda beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk di Kota Palembang setelah hujan lebat turun selama sekitar dua jam pada Kamis (8/12).

Hujan lebat menimbulkan genangan di kawasan permukiman Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, Dwikora, Jalan Simanjuntak, dan Rawa Sari belakang kampus lama UIN Raden Fattah Palembang.

Selain itu, hujan menyebabkan ruas Jalan Soekarno Hatta, Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II KM 11, Jalan Jepang Kecamatan Alang-Alang Lebar, Jalan Kolonel Barlian, Jalan Basuki Rahmad, Jalan R Sukamto, Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Mayor Ruslan, Jalan Bay Salim, dan Jalan Jendral Sudirman di depan rumah Dinas Pangdam II Sriwijaya tergenang.*