Anwar Ibrahim optimistis dapat bentuk pemerintahan baru Malaysia bersama BN

id anwar ibrahim,barisan nasional,perdana menteri malaysia

Anwar Ibrahim optimistis dapat bentuk pemerintahan baru Malaysia bersama BN

Ketua koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim (tengah) berfoto bersama pemimpin koalisi lainnya usai memberikan keterangan pers di Hotel Seri Pacific, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (21/11/2022). Para pemimpin koalisi Pakatan Harapan dan Barisan Nasional bertemu membahas kemungkinan membentuk Pemerintahan Malaysia yang baru bersama-sama untuk lima tahun ke depan. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/tom. (Virna Puspa Setyorini/Virna Puspa Setyorini)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Ketua koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim mengatakan optimistis dapat membentuk pemerintahan baru bersama Barisan Nasional (BN) untuk lima tahun ke depan.

“Saya merasa sangat puas dengan hasil pertemuan yang telah kami hadiri,” kata Anwar dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Senin.

Menurut dia, pertemuan yang berjalan lancar tersebut dihadiri tujuh orang perwakilan BN.

Namun demikian, ia mengatakan BN masih meminta waktu sebelum memutuskan apakah akan membentuk pemerintahan Malaysia yang baru untuk lima tahun ke depan bersama dengan Pakatan Harapan.

Anwar mengatakan koalisi pemerintahan yang bakal dibentuk akan memprioritaskan isu-isu utama, salah satunya terkait dengan stabilitas politik yang dibutuhkan untuk memajukan negara.

Dia juga menyebutkan bahwa PH secara konsisten menobatkannya sebagai calon perdana menteri (PM) dalam pemerintahan persatuan yang diharapkan dapat terbentuk dalam waktu dekat.

Ia menambahkan bahwa setelah diskusi di antara pimpinan PH dan BN, tidak ada nama lain yang disebut sebagai PM.

"Untuk saat ini, ya (saya calon PM), mereka (BN) belum memasukkan nama lain dalam diskusi mereka," katanya.

Pertemuan koalisi PH dan BN dimulai sejak pukul 10.00 waktu setempat hingga sekitar 15.00 petang.

Beberapa petinggi partai politik yang tampak hadir antara lain Presiden Partai MUDA Syed Saddiq, Wakil Presiden UMNO yang juga PM Sementara Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Ketua BN Ahmad Sahid Hamidi dan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Rafizi Ramli.