OKU Timur lestarikan budaya Komering

id Seni dan budaya, khas daerah, OKU Timur, Bahasa Komering, Kamus Besar Bahasa Indonesia

OKU Timur lestarikan budaya Komering

Bupati OKU Timur, Lanosin membuka Festival Sebiduk Sehaluan, Senin. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan melestarikan budaya Komering melalui festival Sebiduk Sehaluan agar kesenian dan kebudayaan khas daerah itu tetap lestari dan lebih dikenal masyarakat luas di Tanah Air.

Bupati OKU Timur, Lanosin di Martapura, Senin mengatakan bahwa kesenian dan kebudayaan merupakan aset yang sangat penting agar selalu dilestarikan untuk menunjukkan identitas suatu daerah tertentu.

Terlebih lagi, kata dia, daerah berjuluk Bumi Sebiduk Sehaluan ini banyak menyimpan kesenian dan kebudayaan peninggalan nenek moyang yang patut dilestarikan agar tidak punah.

"Seperti tarian, wayang dan pakaian adat khas Kabupaten OKU Timur. Khususnya bahasa Komering juga yang harus dilestarikan karena sangat kaya kosa katanya," kata Bupati.

Dia mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya menggelar festival Sebiduk Sehaluan tahun 2022 yang terbagi menjadi empat zona meliputi di Martapura, Belitang, Semendawai Suku III dan zona empat yang dilaksanakan di Semendawai Barat.

"Di zona-zona ini menampilkan seni dan budaya khas OKU Timur agar diketahui masyarakat luas khususnya kaum milenial," harapnya.

Bahkan, lanjut dia, untuk menjaga dan melestarikan bahasa khas daerah tersebut saat ini pihaknya sedang menyusun kamus bahasa Komering dengan menggandeng Balai Bahasa Provinsi Sumsel.

Penyusunan ini dilakukan agar bahasa Komering masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sehingga semakin dikenal masyarakat luas.

"Bahasa daerah Komering harus direvitalisasi demi menjaga agar jangan sampai adat budaya OKU Timur ini punah akibat tergerus zaman," ujarnya.