Daud Yordan andalkan pengalaman saat lawan petinju muda Ukraina
Jakarta (ANTARA) - Daud Yordan mengandalkan pengalaman dalam duel perebutan gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA melawan petinju muda Ukraina Zoravor Petrosian di Balai Sarbini, Jakarta, 14 Oktober mendatang.
"Dengan pengalaman yang saya miliki, usia yang jauh lebih matang, dan skill yang saya kira tidak kalah, saya sangat optimistis bisa meraih kemenangan dan saya haus kemenangan KO," kata Daud dalam konferensi pers di Balai Sarbini, Kamis.
Daud adalah petinju yang sarat pengalaman dan tercatat telah melakoni 46 pertandingan sejak debut profesional 25 Agustus 2005.
Dari jumlah tersebut 42 di antaranya diraih dengan kemenangan, termasuk dalam pertandingan terakhir melawan petinju Thailand Panya Uthok di Balai Sarbini, 1 Juli lalu. Kala itu dia menang technical knockout (TKO) ronde keenam.
Daud juga mengaku sangat bersemangat karena menurutnya lawan yang dihadapi dalam duel 12 ronde tersebut memiliki kemampuan baik.
"Lawan yang akan saya hadapi adalah petinju yang memiliki dasar amatir yang baik. Selain masih muda, dia juga memiliki teknik mumpuni dan secara postur lebih tinggi. Saya telah mengamati sejumlah pertandingan yang telah dilakoninya," kata petinju 35 tahun tersebut.
Petrosian yang saat ini berusia 24 tahun telah mengantongi 13 kemenangan dan dua kali kalah sejak debut profesional 2 Oktober 2018.
Selain perbedaan usia yang cukup jauh, Petrosian memiliki postur yang lebih tinggi yakni 177 cm. Sedangkan Daud 170 cm.
"Saya dan tim akan mempersiapkan diri menghadapi lawan nanti. Tentunya kami akan menyiapkan sejumlah strategi melawan petinju yang memiliki postur lebih tinggi," ujar Daud.
Ambisi Daud untuk bisa meraih kemenangan memang tinggi mengingat titel IBA tersebut pernah disandangnya usai mengalahkan Michael Mokoena asal Afrika Selatan di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019. Namun kemudian harus dilowongkan karena Daud sempat vakum bertanding lantaran pandemi COVID-19.
"Dengan pengalaman yang saya miliki, usia yang jauh lebih matang, dan skill yang saya kira tidak kalah, saya sangat optimistis bisa meraih kemenangan dan saya haus kemenangan KO," kata Daud dalam konferensi pers di Balai Sarbini, Kamis.
Daud adalah petinju yang sarat pengalaman dan tercatat telah melakoni 46 pertandingan sejak debut profesional 25 Agustus 2005.
Dari jumlah tersebut 42 di antaranya diraih dengan kemenangan, termasuk dalam pertandingan terakhir melawan petinju Thailand Panya Uthok di Balai Sarbini, 1 Juli lalu. Kala itu dia menang technical knockout (TKO) ronde keenam.
Daud juga mengaku sangat bersemangat karena menurutnya lawan yang dihadapi dalam duel 12 ronde tersebut memiliki kemampuan baik.
"Lawan yang akan saya hadapi adalah petinju yang memiliki dasar amatir yang baik. Selain masih muda, dia juga memiliki teknik mumpuni dan secara postur lebih tinggi. Saya telah mengamati sejumlah pertandingan yang telah dilakoninya," kata petinju 35 tahun tersebut.
Petrosian yang saat ini berusia 24 tahun telah mengantongi 13 kemenangan dan dua kali kalah sejak debut profesional 2 Oktober 2018.
Selain perbedaan usia yang cukup jauh, Petrosian memiliki postur yang lebih tinggi yakni 177 cm. Sedangkan Daud 170 cm.
"Saya dan tim akan mempersiapkan diri menghadapi lawan nanti. Tentunya kami akan menyiapkan sejumlah strategi melawan petinju yang memiliki postur lebih tinggi," ujar Daud.
Ambisi Daud untuk bisa meraih kemenangan memang tinggi mengingat titel IBA tersebut pernah disandangnya usai mengalahkan Michael Mokoena asal Afrika Selatan di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019. Namun kemudian harus dilowongkan karena Daud sempat vakum bertanding lantaran pandemi COVID-19.