Polisi Rimba mengajar anak SAD Sarolangun Jambi

id polisi rimba,Suku Anak Dalam,Air Hitam, Kabupaten Sarolangun,mengajar anak-anak

Polisi Rimba mengajar anak SAD Sarolangun Jambi

Polis Rimb dari Polda Jambi sedang mengajar anak-anak dari Suku Anak Dalam (SAD) Sarolangun Jambi (Antara/HO/Polda Jambi)

Jambi (ANTARA) - Polisi Rimba Polda Jambi mengajar anak-anak dari Suku Anak Dalam (SAD) di Desa SPI Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi sebagai bentuk kontribusi kepolisian pada dunia pendidikan Indonesia.

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi Kompol Mas Edy, di Jambi, Kamis (25/8) mengatakan, Polisi Rimba,  yang merupakan keturunan SAD, mengajar menulis dan menggambar bagi anak-anak SAD.

" Ini adalah bukti kontribusi mereka untuk kemajuan anak SAD," katanya.

Baca juga: Polisi Rimba Polda Jambi tularkan semangat nasionalisme pada SAD

Aktivitas mengajar Polisi Rimba ini mendapatkan animo yang tinggi dari anak-anak SAD. Meski harus belajar dengan alat dan fasilitas seadanya, namun semangat belajar anak SAD selalu terlihat dari kegembiraan mereka mengikuti pelajaran hingga selesai.

"Walaupun dengan kondisi tempat belajar seadanya dan peralatan mengajar seadanya, tidak menyurutkan semangat pengajar serta anak-anak untuk mengikuti pelajaran," katanya.

Baca juga: Jenjang pendidikan anak rimba SAD di Muarojambi baru sebatas SD

Polisi Rimba Mengajar ini, kata Mas Edy, sering dilaksanakan. Mengingat Polisi Rimba merupakan keturunan warga SAD. Hanya saja waktu mengajar tidak menentu.

"Ini sering dilaksanakan, tapi waktunya tentatif tidak tetap kapan dilaksanakan, " katanya.

Baca juga: Alumni Akabri Angkatan 99 Jambi vaksinasi 50 siswa Suku Anak Dalam

Selain di Kabupaten Sarolangun, kata dia, Polisi Rimba Mengajar juga dilakukan di beberapa wilayah tempat bermukimnya SAD, seperti Kabupaten Merangin dan Bungo.

Ia menjelaskan dukungan pendidikan bagi anak-anak SAD ini, bagian dari upaya kepolisian untuk berkontribusi menciptakan generasi-generasi maju.

Kepolisian juga menginginkan perubahan pandangan masyarakat bahwa tidak ada perbedaan antara warga SAD dengan masyarakat lainnya.

" Kita ingin anak-anak SAD juga berubah pandangannya, pendidikan ini penting untuk mereka dan di antara kita semua tidak boleh ada perbedaan," katanya.

Sebagai pengayom masyarakat, kata dia, kepolisian wajib untuk mengajarkan hal yang sama kepada warga SAD seperti apa yang masyarakat dapatkan, salah satunya pendidikan.

Selain itu, katanya, ehadiran Polisi Rimba di tengah masyarakat SAD ini untuk menunjukkan bahwa warga SAD juga berhak dan berkesempatan juga menjadi abdi negara.

"Biar anak-anak SAD juga lihat, inilah contoh warga SAD yang jadi polisi, sama anak-anak SAD lainnya juga ada kesempatan asal mau berusaha dan belajar," demikian Mas Edy.