Festival makanan tradisional di perbatasan RI-Malaysia
Kapuas Hulu (ANTARA) - Masyarakat daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Batang Lupar wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, menggelar festival makanan tradisional daerah setempat.
"Festival makanan dan budaya tradisional salah satu upaya untuk memperkenalkan potensi kekayaan serta adat istiadat Kapuas Hulu yang mesti terus dijaga dan dilestarikan," kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan ketika membuka Festival makanan tradisional Kecamatan Batang Lupar Kapuas Hulu, Senin.
Festival makanan tradisional tersebut merupakan salah satu rangkaian Festival Danau Sentarum yang rencananya akan diselenggarakan pada akhir Tahun 2022.
Kapuas Hulu memiliki kekayaan alam luar biasa, termasuk adat istiadat serta budaya terutama wisata alam Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum.
Menurutnya, melalui festival makanan dan budaya itu bisa sebagai ajang promosi serta melestarikan potensi yang ada di Kapuas Hulu terutama melalui makanan kuliner khas Kapuas Hulu.
Dalam kesempatan itu, Fransiskus mengajak kaum muda untuk mengenal adat istiadat serta budaya serta makanan tradisional yang terbuat dari bahan alami.
"Saya berharap kepada generasi muda, agar lebih mengenal lagi makanan tradisional yang ada di Kapuas Hulu dan kekayaan adat istiadat, budaya yang ada," katanya.
Selain itu, Fransiskus juga mengajak kaum muda untuk memanfaatkan perkembangan media sosial untuk mempromosikan potensi wisata alam dan kuliner yang ada di Kapuas Hulu.*
"Festival makanan dan budaya tradisional salah satu upaya untuk memperkenalkan potensi kekayaan serta adat istiadat Kapuas Hulu yang mesti terus dijaga dan dilestarikan," kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan ketika membuka Festival makanan tradisional Kecamatan Batang Lupar Kapuas Hulu, Senin.
Festival makanan tradisional tersebut merupakan salah satu rangkaian Festival Danau Sentarum yang rencananya akan diselenggarakan pada akhir Tahun 2022.
Kapuas Hulu memiliki kekayaan alam luar biasa, termasuk adat istiadat serta budaya terutama wisata alam Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum.
Menurutnya, melalui festival makanan dan budaya itu bisa sebagai ajang promosi serta melestarikan potensi yang ada di Kapuas Hulu terutama melalui makanan kuliner khas Kapuas Hulu.
Dalam kesempatan itu, Fransiskus mengajak kaum muda untuk mengenal adat istiadat serta budaya serta makanan tradisional yang terbuat dari bahan alami.
"Saya berharap kepada generasi muda, agar lebih mengenal lagi makanan tradisional yang ada di Kapuas Hulu dan kekayaan adat istiadat, budaya yang ada," katanya.
Selain itu, Fransiskus juga mengajak kaum muda untuk memanfaatkan perkembangan media sosial untuk mempromosikan potensi wisata alam dan kuliner yang ada di Kapuas Hulu.*