Eddy Santana: PT KAI harus berpartisipasi dalam pembangunan fly over di Sumsel

id pt kai,jalan sebidang,fly over,underpass,lintasan kereta api,eddy santana

Eddy Santana: PT KAI harus berpartisipasi dalam pembangunan fly over di Sumsel

Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana Putra. ANTARA/HO/2022)

Jadi kalau sudah untung, PT KAI harus membantu warga Sumsel dengan salah satunya membangun fly over atau under pass di perlintasan sebidang
Palembang (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana Putra meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan layang atau fly over atau under pass di perlintasan sebidang yang ada, termasuk di Sumatera Selatan (Sumsel).

Partisipasi pembangunan fly over atau under pass ini merupakan bagian dari social responsibility PT KAI untuk keamanan dan keselamatan transportasi warga yang melintasi perlintasan sebidang, kata Edy Santana dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Jumat.

 "Jadi kalau sudah untung, PT KAI harus bantu warga Sumsel dengan salah satunya membangun fly over atau under pass di perlintasan sebidang. Ya semacam corporate social responsibility (CSR) untuk membuat nyaman warga," usul Eddy.

Fly over atau under pass di perlintasan sebidang, selain warga yang melintas aman, juga akan memperlancar pergerakan PT KAI. Kereta api kecil sekali kemungkinan mengalami insiden tabrakan, lanjut Eddy, yang pastinya akan merugikan warga korban dan PT KAI.

"Sama-sama diuntungkan dengan fly over atau under pass ini. Kalau dari APBN saja, pembangunannya akan butuh waktu lama karena jumlah perlintasan sebidang banyak. Jadi PT KAI dengan keuntungan yang didapat harus bantu bangun," ujarnya.

Bisnis PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengangkut batu bara di Sumatera Selatan menjadi penyumbang terbesar keuntungan PT KAI. Tidak kurang dari 45 juta ton batu bara yang diangkut PT KAI per tahunnya.

"PT KAI untungnya lumayan besar, mencapai Rp 14 triliun, terbesar diperoleh dari logistik, yakni angkutan batu bara di Sumsel. Satu tahun bisa 45 juta ton. Bukan dari angkut penumpang," ujar Eddy Santana Putra, juga mantan Wali Kota Palembang dua periode itu.

Pengangkutan batu bara, lanjut Eddy, relatif tidak begitu dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Beda dengan bisnis PT KAI yang angkut penumpang, yang sangat dipengaruhi COVID-19 dalam dua tahun terakhir ini.

Kondisi ini harus didukung dan ditingkatkan, salah satunya dengan pembangunan rel ganda oleh Pemerintah.

"Pemerintah sebagai penyedia sarana harus dukung PT KAI dengan segera membangun rel ganda Prabumulih-Tarahan (Lampung)," tandas anggota Fraksi Partai Gerindra yang mewakili Dapil Sumsel 1.

Dalam pandangan Eddy,  pembangunan rel ganda Prabumulih-Tarahan akan meningkatkan volume daya angkut batu bara PT KAI. Hal ini akan berdampak pada pergerakan ekonomi Sumatera Selatan.

 "Minimal volumenya meningkat dua kali lipat, yang berdampak pada perekonomian Sumsel dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat Sumsel," tandas Eddy.
Baca juga: Edy Santana: Saatnya PUPR fokus pengendalian banjir
Baca juga: Eddy Santana: Bismillah, mulai hari ini Bandara Silampari Lubuklinggau beroperasi kembali