Dispora Sumsel pastikan bonus peraih medali PON Papua terealisasi

id Bonus pon, koni sumsel, atlet sumsel

Dispora Sumsel pastikan  bonus peraih medali PON Papua terealisasi

Arsip - Upacara pelepasan atlet Sumatera Selatan untuk PON XX Papua di Palembang, Rabu (15/9/ 2021). ANTARA/M Riezko Bima Elko P

Sumatera Selatan (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Selatan (Dispora Sumsel) memastikan uang bonus untuk atlet peraih medali di ajang multi event Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan segera direalisasikan.

Kepastian tersebut disampaikan Kepala Dispora Sumsel Ahmad Yusuf Wibowo di Palembang, Selasa, merespons keluhan dari para atlet Sumsel peraih medali PON XX Papua karena bonus tak kunjung cair dari pemerintah daerah setempat.

Yusuf pun tidak menyangkal, jika uang bonus yang telah dianggarkan dalam APBD 2022 itu terhambat lantaran besarannya tidak sesuai dengan raihan medali yang didapatkan atlet.

"Bonus atlet yang dianggarkan senilai Rp9,2 miliar, sementara kebutuhannya senilai Rp21 miliar termasuk atlet paralimpik. Penganggaran uang bonus atlet saat ini masih dalam proses pemantapan bersama dengan DPRD Provinsi," kata Yusuf.

"Inilah kondisi sebenarnya. Bonus anggarannya di induk 2022. Tapi kami berusaha secepatnya bisa direalisasikan," katanya menambahkan.

Menurut Yusuf, pihaknya bersama dengan DPRD Provinsi tengah mempersiapkan skema alternatif yang alternatifnya diambil dari dana hibah KONI Sumsel sehingga uang bonus atlet bisa segera terealisasikan 

"Itu skema alternatif sesuai koordinasi dengan Komisi V DPRD Provinsi. Kami pun ingin selesaikan proses ini secepatnya," imbuhnya.

Sebelumnya, atlet anggar peraih medali emas PON XX Papua Ricky Dhisullima mengatakan, seluruh atlet yang mempersembahkan medali mengeluhkan sikap pemerintah yang dinilai kurang responsif menanggapi terkait bonus tersebut.

Karena diketahui, meskipun uang bonus tersebut berasal dari APBD tahun 2022, saat ini beberapa provinsi lain sudah mencairkannya untuk para atlet seperti diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat dan NTB.

Selain cepat mencairkan uang bonus, kata Ricky, masing-masing provinsi itu juga mengambil kebijakan untuk tidak mengenakan pajak sebesar 25 persen dari uang bonus yang diterima atletnya.

Maka, menurut Ricky, ia mewakili para atlet PON Papua lainnya mengharapkan pemerintah daerah untuk memberikan kepastian menunaikan janji pemberian bonus itu. Di mana senilai Rp300 juta untuk atlet peraih medali emas lalu medali perak dan perunggu juga disesuaikan.

"Harapannya semoga ada kepastian dan bisa dipercepat, tersalurkan utuh tanpa potongan pajak 25 persen seperti provinsi lain. Karena kami sudah menyelesaikan tugas dengan optimal," kata Ricky.