Jakarta (ANTARA) - Telegram memblokir 64 kanal di Jerman karena menyebarkan teori konspirasi anti-vaksin COVID-19 di sana.
Reuters, mengutip koran Sueddeutsche Zeitung, Sabtu, melaporkan polisi federal Jerman sebelumnya mengirimkan permintaan ke Telegram untuk memblokir kanal-kanal tersebut.
Telegram dituduh memicu tumbuhnya teori konspirasi anti-vaksin. Para pendukung teori tersebut menggunakan platform pesan instan itu untuk bertukar berita tentang bahaya vaksin sampai mengatur aksi protes, yang berkembang menjadi kekerasan.
Kanal-kanal yang diblokir termasuk milik Attila Hildmann, koki selebritas vegan yang menyebarkan teori konspirasi soal virus corona kepada lebih dari 100.000 pengikutnya.
Kementerian Dalam Negeri Jerman pekan lalu menyatakan sudah berdiskusi dengan perwakilan Telegram. Kementerian belum memberikan keterangan soal pemblokiran ini.
Sementara Telegram, tidak memberikan komentar.
Aplikasi Telegram di Jerman populer di kalangan kelompok sayap kanan jauh.
Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser bulan lalu mengatakan Jerman bisa menutup Telegram dan sedang berdiskusi dengan mitra di Uni Eropa untuk mengatur layanan pesan instan.
Berita Terkait
Rusia sampaikan ke Jerman soal kesiapan bernegosiasi tentang Ukraina
Sabtu, 16 November 2024 13:14 Wib
Jerman sempurnakan prestasi basket dengan medali emas 3x3 putri
Selasa, 6 Agustus 2024 9:52 Wib
Rekrutan anyar Muenchen, Hiroki Ito cedera
Senin, 29 Juli 2024 8:48 Wib
Jerman vs Spanyol: pertemuan terlalu dini duaraja Piala Eropa
Jumat, 5 Juli 2024 11:31 Wib
Rekor pertemuan Jerman vs Skotlandia: Die Mannschaft dominan
Jumat, 14 Juni 2024 14:54 Wib
Jerman desak Israel "banjiri" Gaza dengan bantuan kemanusiaan
Kamis, 6 Juni 2024 12:28 Wib
Toni Kroos comeback, Jerman berhasil tekuk Prancis 2-0 dalam laga persahabatan
Minggu, 24 Maret 2024 8:11 Wib
Liga Jerman: Leverkusen kini unggul 10 poin di puncak
Senin, 4 Maret 2024 10:38 Wib