Palembang (ANTARA) - Proyek Flyover Patih Galung di perbatasan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan siap dikerjakan setelah dilakukan penandatanganan kontrak dengan kontraktor pada pekan ini.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Selatan Kgs Syaiful Anwar di Palembang, Kamis, mengatakan, pembangunan flyover ini masuk dalam perencanaan kegiatan konektivitas nasional dengan menggunakan dana APBN.
“Sebenarnya jembatan ini tidak berada di ruas jalan nasional, tapi karena menggunakan dana APBN jadi kami yang kerjakan,” kata Syaiful.
Ia mengatakan, lantaran ruas jalan ini merupakan jalan poros di Prabumulih maka akan dilakukan manajemen lalu lintas dengan alternatif pemanfaatan jalan lingkar luar.
“Pasti ada gangguan dalam pengerjaan karena ruas jalan ini sangat ramai, tapi kami sudah kerja sama dengan Dishub dan Kepolisian,” kata dia.
Baca juga: Pemkot Palembang mulai bayar ganti rugi pembangunan flyover Simpang Sekip
Pembangunan Fly Over Patih Galung merupakan kegiatan pendukung konektivitas nasional untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa, demi meningkatkan kinerja sistem logistik nasional di Sumsel.
Ini merupakan upaya pemerintah untuk menambah kapasitas jalan yang dapat mengurai kemacetan dan waktu tempuh.
Dengan penambahan infrastruktur tersebut, ditaksir bisa mengurangi biaya operasi kendaraan dan mengurangi dampak perlintasan yang tidak sebidang dengan jalur kereta api.
Nilai kontrak pembangunan Fly Over Patih Galung sendiri, sekitar Rp80 miliar.
Dengan panjang struktur 382,35 meter, 77,638 meter panjang oprit arah Prabumulih dan 74,698 meter panjang oprit arah Kabupaten Muara Enim.
Sementara itu, pada 2021, BBPJN Sumsel bertanggung jawab merawat ruas jalan nasional sepanjang 1.600 Km dan jembatan sebanyak 481 buah, dengan pagu DIPA sebesar Rp1,59 triliun dan total 64 paket kontrak kerja.
BBPJN Sumsel juga memiliki program proyek KPBU Preservasi Jalintim Sumsel, yang telah Financial Close pada tanggal 22 Februari 2021 di Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurutnya, preservasi Jalintim Sumsel merupakan proyek KPBU pertama di sektor jalan non-tol di Indonesia.
Hal ini merupakan bentuk kerjasama proyek KPBU Jalintim Sumsel, yang merupakan Design Build Finance Operatr Maintain Transfer (DBOFMT).
"Ini dengan pengembalian investasi, melalui skema Availability Payment (AP)," kata dia.
Flyover Patih Galung Prabumulih siap dikerjakan
Pasti ada gangguan dalam pengerjaan karena ruas jalan ini sangat ramai, tapi kami sudah kerja sama dengan Dishub dan Kepolisian