BBWS VIII target 2024 normalisasi lima sungai di Sumsel rampung

id Bbws VIII, normalisasi sungai sumsel, sungai sekanak lambidaro, sungai kelekar, sungai bailangu,sungai bendung palembang

BBWS VIII target 2024 normalisasi lima  sungai di Sumsel rampung

Pekerja memasang rantai pagar di sepanjang bantaran Sungai Sekanak Palembang,Sumsel, Kamis (9/1/2020). (ANTARA/Fenny Sely/20)

Palembang (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) VIII Sumatera menargetkan normalisasi lima sungai dengan total sepanjang 20 kilometer lebih di Sumatera Selatan selesai pada 2024 sehingga banjir lebih terkendali.

Kepala BBWS VIII Sumatera Birendrajana di Palembang, Rabu, mengatakan lima sungai yang dinormalisasi tersebut Sungai Bendung, Sekanak-Lambidaro dan Kedukan di Kota Palembang, Sungai Kelekar di Prabumulih, dan Sungai Bailangu di Musi Banyuasin.

"Sungai-sungai itu dikeruk untuk menanggulangi banjir dengan pengerukan sedimentasi serta perbaikan tanggul kiri dan kanannya," ujarnya.

Menurutnya masih terdapat sungai yang perlu dinormalisasi namun belum termasuk dalam rencana strategis (renstra) 2024, yakni Sungai Borang dan Sungai Buah di wilayah Palembang bagian timur.

Selain itu terdapat sungai-sungai lainnya di Sumsel yang mengalami pendangkalan, namun BBWS hanya berfokus pada sungai-sungai alami skala perkotaan yang mengalir ke Sungai Musi.

Sebagian proyek normalisasi sudah masuk tahapan kontrak dan pengadaan atau lelang, sementara sisanya masih tahap finalisasi perencanaan.

Biren menjelaskan normalisasi Sungai Sekanak-Lambidaro Palembang sepanjang 11 kilometer menjadi normalisasi paling panjang yang digarap, meski sempat tertunda pada 2020 namun proyek berbiaya Rp380 miliar itu mulai dikerjakan tahun ini.

"Untuk 2021 kami kerjakan normalisasi Sungai Sekanak sepanjang 800 meter dulu karena dana yang dikucurkan baru Rp38 miliar," katanya.

Diharapkan sungai yang telah dinormalisasi dapat mengurangi atau mencegah banjir di kawasan padat penduduk, meski diakuinya normalisasi akan efektif jika didukung dengan kondisi drainase yang baik pula.

Namun ia menyebut target normalisasi sungai-sungai itu bisa mundur dari target, mengingat anggaran pengerjaan normalisasi di Kementerian PUPR sebagian masih direfocusing untuk penanganan COVID-19.