Gubernur Sumsel lepas jenazah Bupati OKU dengan protokol COVID-19
Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melepas jenazah Bupati Ogan Komering Ulu Kuryana Azis dengan upacara protokol COVID-19 di Rumah Sakit Charitas Palembang
"Protokol ini belum berarti almarhum positif COVID-19, tapi ini jaga-jaga saja karena hasil pemeriksaan terakhir belum keluar, mudah-mudahan hasilnya negatif," kata Herman Deru usai pelepasan, Senin.
Menurut dia Kuryana Azis memang sempat dinyatakan positif COVID-19 sampai harus terpaksa dilantik sebagai Bupati OKU secara virtual pada Jumat (26/2) karena masih menjalani isolasi di RSUD Baturaja.
Namun Kuryana yang meninggal pada usia 69 tahun itu juga memiliki komorbid hipertensi dan diabetes militus, selain itu kondisi kesehatannya setelah dilantik terpantau naik turun sehingga dirujuk ke RS Cahritas Palembang, kata dia.
Sementara posisi Kuryana Azis sebagai Bupati OKU yang baru terhitung 10 hari setelah dilantik tersebut belum memiliki pengganti, sebab Wakil Bupati OKU Johan Anuar saat ini masih mendekam di Rutan Pakjo Palembang karena keterlibatan dalam kasus korupsi.
"Untuk penggantinya nanti dipikirkan, saya belum bisa bicara itu karena sekarang suasananya masih berduka," kata Herman Deru.
Selain menyatakan duka cita, Herman Deru juga menyebut Kuryana Azis telah berbakti penuh untuk negara karena sempat berkarir sebagai ASN selama 36 tahun sebelum akhirnya menjadi Bupati OKU sejak 2015 hingga meninggal dunia.
Sebelumnya Bupati Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Kuryana Azis meninggal dunia di Rumah Sakit Charitas Palembang pada Senin pukul 08.05 WIB.
Jenazah Kuryana Azis rencananya dimakamkan di tanah kelahiranya di Desa Tanjung Kemala OKU, almarhum meninggalkan satu orang istri, tiga orang anak dan sembilan orang cucu.
"Protokol ini belum berarti almarhum positif COVID-19, tapi ini jaga-jaga saja karena hasil pemeriksaan terakhir belum keluar, mudah-mudahan hasilnya negatif," kata Herman Deru usai pelepasan, Senin.
Menurut dia Kuryana Azis memang sempat dinyatakan positif COVID-19 sampai harus terpaksa dilantik sebagai Bupati OKU secara virtual pada Jumat (26/2) karena masih menjalani isolasi di RSUD Baturaja.
Namun Kuryana yang meninggal pada usia 69 tahun itu juga memiliki komorbid hipertensi dan diabetes militus, selain itu kondisi kesehatannya setelah dilantik terpantau naik turun sehingga dirujuk ke RS Cahritas Palembang, kata dia.
Sementara posisi Kuryana Azis sebagai Bupati OKU yang baru terhitung 10 hari setelah dilantik tersebut belum memiliki pengganti, sebab Wakil Bupati OKU Johan Anuar saat ini masih mendekam di Rutan Pakjo Palembang karena keterlibatan dalam kasus korupsi.
"Untuk penggantinya nanti dipikirkan, saya belum bisa bicara itu karena sekarang suasananya masih berduka," kata Herman Deru.
Selain menyatakan duka cita, Herman Deru juga menyebut Kuryana Azis telah berbakti penuh untuk negara karena sempat berkarir sebagai ASN selama 36 tahun sebelum akhirnya menjadi Bupati OKU sejak 2015 hingga meninggal dunia.
Sebelumnya Bupati Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Kuryana Azis meninggal dunia di Rumah Sakit Charitas Palembang pada Senin pukul 08.05 WIB.
Jenazah Kuryana Azis rencananya dimakamkan di tanah kelahiranya di Desa Tanjung Kemala OKU, almarhum meninggalkan satu orang istri, tiga orang anak dan sembilan orang cucu.