Kelulusan CPNS Sumbagsel capai 95 persen

id bkn regional vii,cpns sumsel,cpns sumbagsel,cpns jambi,cpns bengkulu,asn pensiun,tes cpns 2020,formasi kosong cpns sumba

Kelulusan CPNS Sumbagsel  capai 95 persen

Kepala Badan Kepagawaian Negara (BKN) Regional VII di Palembang Margi Prayitno, Kamis (5/11) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Kelulusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di 44 kabupaten dan kota wilayah Regional VII Sumatera Bagian Selatan dalam tes yang telah dilakukan mencapai 95 persen atau 7.687 orang dari 8.076 formasi yang disediakan dengan menyisakan 389 formasi kosong.

Kepala Badan Kepagawaian Negara (BKN) Regional VII di Palembang Margi Prayitno, Kamis, mengatakan Provinsi Sumsel mencatatkan kelulusan paling banyak yakni 3.877 orang, lalu Jambi (1.891), Bangka Belitung (1.255) dan Bengkulu (664), sedangkan formasi kosong akan dioptimalisasi langsung dari sistem sesuai kebutuhan instansi masing-masing melalui pendataan daring,.

"Misalnya formasi guru di SDN 1 kosong bisa diambil dari formasi guru SDN 2 yang datanya masih berkesusaian, tapi pemindahan itu bukan kami yang mengaturnya melainkan by sistem," ujarnya.

Pemerintah Kota Palembang tercatat paling banyak menerima CPNS di wilayah regional VII yakni 907 orang, disusul Pemkab Lahat 352 orang, Musi Rawas (254), Banyuasin (250), Merangin (241), Musi Banyuasin (229), Bungo (219), Batang Hari (206), Penukal Abab Lematang Ilir (195) dan Tebo (190).

Menurutnya, mayoritas kelulusan diisi formasi guru dan tenaga kesehatan yang memang setiap tahun paling banyak membutuhkan tenaga baru, sementara formasi kosong paling banyak formasi dokter terutama dokter spesialis.

Berkas kelulusan para peserta akan diverifikasi pada 6-15 November 2020, ia meminta peserta memperhatikan dengan cermat persyaratan yang sudah diberitahukan lewat instansi masing-masing dan diharapkan tidak ada data palsu karena kelulusannya otomatis akan dibatalkan.

Meski kelulusan terbilang tinggi, namun diakui suplainya tidak berimbang dengan jumlah ASN yang pensiun karena rerata angka pensiun setiap tahun di wilayah regional VII mencapai 9.000 orang ASN dan belum termasuk formasi kosong karena meninggal dunia.

"Kebutuhan ASN memang banyak, tapi tidak serta merta bisa diserap langsung karena harus melihat anggaran, sebab negara itu mengangkat seorang ASN pasti langsung dihitung sampai dia pensiun," kata Margi.