Jakarta (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyebut kasus yang dianggapnya merupakan pelecehan agama oleh Charlie Hebdo, lewat penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad, dapat memperkeruh bahkan merusak hubungan umat Islam dengan Prancis.
Menurut OKI, lewat pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, pernyataan sejumlah politisi Prancis yang membenarkan penerbitan karikatur nabi, serta menghubungkan aksi teror dengan ajaran Islam, dapat merusak hubungan umat antarberagama.
"Sekretariat Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah mengikuti aksi penerbitan karikatur satire yang memperlihatkan sosok Nabi Muhammad, (kami, red) takjub mengetahui adanya penilaian yang tidak diharapkan dari sejumlah politisi tertentu di Prancis, mengingat pemikiran demikian dapat mengancam hubungan Muslim dan rakyat Prancis, meningkatkan kebencian antarsesama, dan hanya menjadi komoditas politik kelompok tertentu," kata OKI sebagaimana tertulis dalam pernyataan yang dibuat di Jeddah, Arab Saudi.
OKI mengingatkan seluruh pihak bahwa aksi pidana yang mengorbankan Paty tidak dapat dihubungkan dengan ajaran Islam.
"Kami berusaha mengingatkan tidak ada hubungan antara kejahatan mengerikan ini dari Islam dan nilai-nilai welas asih yang diajarkan. (Kami, red) menilai insiden itu merupakan aksi teror yang dilakukan oleh individu atau kelompok teroris tertentu yang harus dihukum sesuai dengan aturan perundang-undangan," terang OKI.
Organisasi lintas negara itu kembali menegaskan tidak ada kaitannya Islam, Muslim, dengan terorisme.
Charlie Hebdo, tabloid satire mingguan Prancis, bulan lalu kembali menerbitkan karikatur kontroversial Nabi Muhammad.
Karikatur itu pun ditunjukkan kepada sejumlah siswa di Prancis oleh Samuel Paty, seorang guru berusia 47 tahun.
Namun setelah kegiatan itu, Paty tewas dibunuh di daerah pemukiman pinggir kota di Paris, Conflans-Sainte-Honorine, pada 16 Oktober 2020.
Pelaku pembunuhan merupakan seorang pemuda berusia 18 tahun kelahiran Rusia dan keturunan etnis Chechen, Abdoullakh Abouyedovich Anzorov.
Anzorov, beberapa menit kemudian, juga tewas tertembak oleh polisi di tempat kejadian.
"Kami mengecam seluruh tindakan teror yang mengatasnamakan agama, dan Sekretariat Jenderal OKI juga telah mengecam pembunuhan sadis terhadap seorang warga Prancis, Samuel Paty," sebut OKI.
Namun, OKI berharap insiden tersebut tidak jadi alasan bagi sejumlah pihak untuk membenarkan aksi pelecehan terhadap agama apa pun yang dilakukan atas alasan kebebasan berekspresi.
Tidak lama setelah Paty tewas, gambar karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan Hebdo diproyeksikan ke beberapa gedung pemerintah di Prancis, di antaranya balai kota di Montpellier dan Toulouse selama beberapa jam minggu ini.
Aksi itu dilakukan pejabat kota setempat sebagai simbol perlawanan terhadap aksi teror di Prancis.
Menurut OKI, seluruh pihak sebaiknya bersama-sama meninjau kembali kebijakan anti Muslim yang diskriminatif, serta menghindari aksi-aksi provokatif yang dapat melukai perasaan lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia.
Berita Terkait
Polisi ungkap laman dan sertifikat palsu keturunan nabi
Senin, 4 Maret 2024 15:04 Wib
79 orang keracunan makanan saat kegiatan Maulid Nabi
Senin, 2 Oktober 2023 16:35 Wib
Prajurit-PNS Kodam Sriwijaya peringati Maulid Nabi Muhammad
Jumat, 29 September 2023 6:26 Wib
Warga di Bengkulu arak tumpeng
Kamis, 28 September 2023 18:30 Wib
Grebeg Maulud Keraton Surakarta
Kamis, 28 September 2023 14:48 Wib
Polda Sumsel ajak anggota teladani RasulullahMuhammad SAW
Rabu, 27 September 2023 16:04 Wib
Gus Miftah dan Bupati Iskandar hadiri maulid nabi di Sidomulyo OKI
Jumat, 22 September 2023 6:57 Wib
Polisi tangkap penyiram air keras terhadap seorang jamaah di Palembang
Selasa, 20 September 2022 11:38 Wib