Kasus sembuh positif COVID-19 di Sumsel lampaui angka 1.000 orang

id COVID-19 sumsel, corona sumsel, data kasus baru corona sumsel, COVID-19 palembang, kasus sembuh sumsel, kasus meninggal

Kasus sembuh positif COVID-19 di Sumsel lampaui angka 1.000 orang

Dokumen - Pedagang mengenakan face shield atau pelindung wajah usai sosialisasi alat pelindung diri bagi pedagang di Pasar Sekip Ujung Palembang, Jumat (26/6/2020) ANTARA/Fenny Sely

Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 66 orang sehingga totalnya telah mencapai 1.025 orang meski kasus baru juga terus bermunculan.

"Sebanyak 66 orang yang sembuh pada hari ini Senin berasal dari Palembang (64 orang), Muara Enim (satu) dan Ogan Ilir (satu)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri di Palembang, Senin.

Total 1.025 kasus sembuh tersebut setara 50,7 persen dari total kasus sementara, presentase tersebut menjadi rekor tertinggi kesembuhan kasus positif COVID-19 di Sumsel sejauh ini.

Namun kasus meninggal juga bertambah dua orang dari Palembang dan Banyuasin, sehingga total kasus meninggal menjadi 86 orang atau 4,3 persen, hampir mendekati rata-rata kematian secara nasional (5 persen).

Baca juga: Alex Noerdin: Ada 10 orang dikabarkan positif COVID-19 saat RDP Pertamina

Sementara kasus positif kembali bertambah 23 kasus, berasal dari Kota Palembang (18 kasus), serta Banyuasin, OKI dan Muara Enim masing-masing satu kasus, maka total kasus positif di Sumsel berjumlah 2.023 orang.

"Namun dari 2.023 kasus itu, 1.111 kasus dinyatakan selesai dan masih ada 912 kasus aktif di 12 kabupaten/kota," tambahnya.

Ke-912 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (722 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (66 kasus), OKI (42 kasus), Muara Enim (33 kasus), Lubuklinggau (delapan kasus), Kabupaten PALI (15 kasus), Musi Banyuasin (delapan kasus), Ogan Ilir (enam kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih dan Empat Lawang masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.

Gugus tugas kembali mengingatkan masyarakat agar memperketat penerapan protokol kesehatan, jika tidak diperhatikan dengan kesadaran penuh maka kondisi normal baru akan menjadi potensi berbahaya.

"Apalagi saat ini sepertinya aktivitas masyarakat sudah meningkat kembali, kita tentu inginnya normal baru itu bisa membangkitkan ekonomi lagi, bukan malah menaikkan kasus positif COVID-19," kata Yusri menegaskan.