Palembang (ANTARA) - Massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kota Palembang melakukan unjuk rasa untuk menuntut kepolisian mengusut tuntas kasus pembakaran bendera partai tersebut di Jakarta pada 24 Juni lalu.
Ratusan pendukung PDIP dengan dominasi warna merah melakukan longmars sejauh dua kilometer dari Stadion Kamboja menuju Mapolda Sumsel, Senin. Setibanya di Polda Sumsel perwakilan massa berorasi.
"Kami mendukung penuh pengusutan pembakaran bendera PDIP di Jakarta minggu lalu, karena bendera partai adalah simbol dan harkat martabat partai," kata Kordinator Massa PDIP Andreas.
Pihaknya mengklaim bahwa tuntutan tersebut murni mendorong kepolisian agar bergerak cepat dan tidak ada keinginan memanaskan suasana apalagi memecah belah bangsa.
Baca juga: Tokoh pendiri PDIP marah terhadap aksi pembakaran bendera partai
Baca juga: Bedut, oknum legislator PDIP terlibat onar lempar botol bir lolos dari jerat hukum
Massa juga membentangkan spanduk bertuliskan 'Kami Bukan PKI, Kami Bukan HTI, Kami PDI Perjuangan' sebagai penegasan atas tuduhan yang kerap diarahkan kepada partai moncong putih, kata dia.
Sementara Ketua DPD PDIP Sumsel yang juga hadir dalam aksi tersebut, Giri Ramadhana, menambahkan bahwa pihaknya memilih jalur hukum dalam menyelesaikan kasus pembakaran bendera partainya karena masih menaruh percaya kepada polisi.
"Kami juga ingatkan kepada kader agar tidak mudah terpancing dengan informasi dari berbagai sumber, fokus saja mengawal tuntutan ini dan tetap jaga harkat martabat partai," kata Giri menjelaskan.
Kapolda Sumsel Irjen Prof Dr Eko Indra tampak menemui ratusan peserta aksi dan menerima aspirasi yang disampaikan perwakilan massa sebagai tanda kepercayaan pada institusi kepolisian, aksi sendiri berakhir dengan damai.
Baca juga: PDIP Sumsel usulkan pemberhentian Aries HB sebagai Ketua DPRD Muara Enim yang ditangkap KPK, Minggu
Baca juga: Benarkah Megawati minta Jokowi pecat Anggota TNI yang razia buku berbau PKI? Ini penjelasannya