Update 18 Juni: Warga Sumsel hari ini positif COVID-19 bertambah 55 orang, Palembang capai 1.000 kasus
Tingginya kasus di Palembang tak lepas dari pelacakan kasus yang masif dan meluas, karena di sisi lain transmisi lokal COVID-19 juga telah menyasar ke area publik seperti pasar sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 pada hari ini Kamis, 18 Juni 2020 kembali bertambah 55 orang sehingga total menjadi 1.596 kasus dan Kota Palembang telah menembus 1.009 kasus tepat 87 hari sejak kasus pertama diumumkan pada 24 Maret.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan sebanyak 55 penambahan kasus baru pada hari ini Kamis (18/6) berasal dari Kota Palembang (47 orang), Kabupaten Banyuasin (tiga), PALI (dua), serta Musi Banyuasin, OKI dan Prabumulih masing-masing satu orang.
"Untuk kasus tambahan dari Prabumulih hari ini bukan kasus baru, tetapi kasus lama yang selama ini masuk ke data Palembang, tapi setelah dicek ternyata domisili Prabumulih dan kondisinya sudah sembuh, jadi Prabumulih tetap 0 kasus," ujarnya.
Sementara tambahan 47 kasus baru tersebut membuat Kota Palembang mencatatkan 1.009 kasus positif COVID-19, jauh lebih tinggi dibandingkan Banyuasin yang berada di bawahnya dengan 117 kasus, atau setara hampir dua kali lipat total seluruh kasus di 16 kabupaten/kota lainnya.
Baca juga: Muba peringatkan tiga perusahaan mengabaikan protokol COVID-19
Baca juga: Update 17 Juni: Kasus positif COVID-19 di Sumsel lampaui 1.500 orang, Prabumulih dan Musi Rawas zona hijau
Tingginya kasus di Palembang tak lepas dari pelacakan kasus yang masif dan meluas, karena di sisi lain transmisi lokal COVID-19 juga telah menyasar ke area publik seperti pasar sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Selain penambahan kasus positif, kasus sembuh juga bertambah enam orang dari Kabupaten Banyuasin (tiga orang), OKU Timur (dua orang), dan Prabumulih (satu orang), sehingga total kasus sembuh di Sumsel menjadi 711 orang (44,6 persen).
Namun, kasus sembuh juga bertambah empat orang dari Palembang (dua orang), serta Musi Banyuasin dan OKI masing-masing satu orang, sehingga total kasus meninggal di Sumsel menjadi 65 orang (4,1 persen).
"Total 776 kasus sembuh dan meninggal telah ditutup, maka kasus aktif dalam penanganan berjumlah 820 kasus," tambahnya.
Baca juga: Kota Prabumulih dan Musi rawas masuk zona hijau
Baca juga: Sumsel alokasikan Rp10 miliar bantu mahasiswa ringankan pembayaran SPP
Ke 820 kasus aktif tersebut mendapat penanganan di Kota Palembang (637 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (56 kasus), OKI (38 kasus), Musi Banyuasin (21 kasus), Lubuklinggau (18 kasus), Ogan Ilir (15 kasus).
Kabupaten PALI (11 kasus), Muara Enim (12 kasus), OKU Timur (tiga kasus), serta OKU, Lahat, dan OKU Selatan masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Gugus Tugas Sumsel kembali mengimbau masyarakat tetap menerapkan disiplin protokol pencegahan COVID-19, terutama menyikapi pelonggaran berbagai kegiatan sosial dan ekonomi yang dilakukan semua pemerintah kabupaten/kota di Sumsel karena menuju normal baru (new normal).
"Kami ingatkan bahwa pandemi ini belum selesai, maka semua aktifitas wajib menggunakan masker dan menjaga jarak, kita harus pandai-pandai beradaptasi," kata Yusri menegaskan.
Baca juga: Kota Palembang resmi hentikan PSBB
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan sebanyak 55 penambahan kasus baru pada hari ini Kamis (18/6) berasal dari Kota Palembang (47 orang), Kabupaten Banyuasin (tiga), PALI (dua), serta Musi Banyuasin, OKI dan Prabumulih masing-masing satu orang.
"Untuk kasus tambahan dari Prabumulih hari ini bukan kasus baru, tetapi kasus lama yang selama ini masuk ke data Palembang, tapi setelah dicek ternyata domisili Prabumulih dan kondisinya sudah sembuh, jadi Prabumulih tetap 0 kasus," ujarnya.
Sementara tambahan 47 kasus baru tersebut membuat Kota Palembang mencatatkan 1.009 kasus positif COVID-19, jauh lebih tinggi dibandingkan Banyuasin yang berada di bawahnya dengan 117 kasus, atau setara hampir dua kali lipat total seluruh kasus di 16 kabupaten/kota lainnya.
Baca juga: Muba peringatkan tiga perusahaan mengabaikan protokol COVID-19
Baca juga: Update 17 Juni: Kasus positif COVID-19 di Sumsel lampaui 1.500 orang, Prabumulih dan Musi Rawas zona hijau
Tingginya kasus di Palembang tak lepas dari pelacakan kasus yang masif dan meluas, karena di sisi lain transmisi lokal COVID-19 juga telah menyasar ke area publik seperti pasar sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Selain penambahan kasus positif, kasus sembuh juga bertambah enam orang dari Kabupaten Banyuasin (tiga orang), OKU Timur (dua orang), dan Prabumulih (satu orang), sehingga total kasus sembuh di Sumsel menjadi 711 orang (44,6 persen).
Namun, kasus sembuh juga bertambah empat orang dari Palembang (dua orang), serta Musi Banyuasin dan OKI masing-masing satu orang, sehingga total kasus meninggal di Sumsel menjadi 65 orang (4,1 persen).
"Total 776 kasus sembuh dan meninggal telah ditutup, maka kasus aktif dalam penanganan berjumlah 820 kasus," tambahnya.
Baca juga: Kota Prabumulih dan Musi rawas masuk zona hijau
Baca juga: Sumsel alokasikan Rp10 miliar bantu mahasiswa ringankan pembayaran SPP
Ke 820 kasus aktif tersebut mendapat penanganan di Kota Palembang (637 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (56 kasus), OKI (38 kasus), Musi Banyuasin (21 kasus), Lubuklinggau (18 kasus), Ogan Ilir (15 kasus).
Kabupaten PALI (11 kasus), Muara Enim (12 kasus), OKU Timur (tiga kasus), serta OKU, Lahat, dan OKU Selatan masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Gugus Tugas Sumsel kembali mengimbau masyarakat tetap menerapkan disiplin protokol pencegahan COVID-19, terutama menyikapi pelonggaran berbagai kegiatan sosial dan ekonomi yang dilakukan semua pemerintah kabupaten/kota di Sumsel karena menuju normal baru (new normal).
"Kami ingatkan bahwa pandemi ini belum selesai, maka semua aktifitas wajib menggunakan masker dan menjaga jarak, kita harus pandai-pandai beradaptasi," kata Yusri menegaskan.
Baca juga: Kota Palembang resmi hentikan PSBB