Warga OKU positif terinfeksi COVID-19 meningkat menjadi 38 orang

id Penambahan satu pasien, positif COVID-19, dijemput satgas covid, diisolasi di RS Antonio, tidak mengalami gejala

Warga OKU positif terinfeksi COVID-19 meningkat menjadi 38 orang

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten OKU, Sumsel Rozali. (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Jumlah warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (UKU), Sumatera Selatan yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona jenis baru atau COVID-19 meningkat menjadi 38 kasus atau terjadi penambahan satu orang dari sebelumnya.

"Laporan penambahan satu pasien terkonfirmasi positif ini kami terima dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Sumsel sejak Kamis (4/6)  sore," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Ogan Komering Ulu (OKU), Rozali di Baturaja, Jumat.

Dia mengemukakan penambahan konfirmasi positif satu orang ini berinisial T umur 70 tahun warga Kecamatan Sinar Peninjauan, Kabupaten OKU.

Penambahan pasien yang berprofesi sebagai petani ini bukanlah cluster baru melainkan hasil tracing kontak dengan pasien lama berinisial S.

Baca juga: Update 5 Juni: Warga Sumsel sembuh dari COVID-19 terus bertambah menjadi 282 orang

Menurut dia, saat ini pasien sudah diisolasi di RS Antonio Baturaja untuk menjalani karantina dan dilakukan pemeriksaan secara berkala karena yang bersangkutan tidak mengalami gangguan kesehatan atau orang tanpa gejala (OTG).

"Ya, pasien sudah dijemput tim satgas untuk diisolasi di RS Antonio Baturaja," katanya.

Dia menambahkan, selain terjadi penambahan pasien positif, saat ini juga ada tambahan empat orang pasien warga OKU yang dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi di rumah sakit setempat.

Baca juga: Tiga PDP di OKU Selatan Sumsel meninggal dunia

"Empat orang tambahan pasien sembuh tersebut berinisial H, W, D dan R. Jadi, total yang sembuh sekarang sebanyak 11 orang," katanya.

Saat ini, lanjut dia, yang bersangkutan sudah diperbolehkan pulang kerumah masing-masing untuk berkumpul bersama keluarga.

"Namun mereka wajib melakukan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari ke depan," demikian Rozali.