Jakarta (ANTARA) - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi menyatakan hubungan antara Orang Rimba dengan perusahaan sawit PT Sari Aditya Loka (SAL), yang operasinya berdampingan dengan permukiman Orang Rimba cukup harmonis.
"Selain melakukan pendampingan di sejumlah budidaya seperti pertanian, dan peternakan, dalam masa pandemi akibat Covid-19 perusahaan sawit ikut menjaga ketahanan pangan dengan menyalurkan bantuan bagi Orang Rimba di sini," kata Kepala Dinas Sosial PPA Kabupaten Merangin, Jambi Junaidi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Junaidi yang juga salah satu saksi kesepakatan damai antara dua perwakilan Tumenggung yakni Sikar dan Pakjang dengan perusahaan sawit PT SAL mengakui telah terjadi perdamaian.
"Kedua belah pihak sepakat berdamai dan saling memaafkan. Mereka berharap ke depan persoalan serupa tidak lagi terjadi," katanya.
Kesepakatan damai itu disaksikan Kapolres Merangin AKBP Mokhamad Lutfi SLK dan Dandim 0420 Sarko Letkol Inf Tommy Radya Diansyah Lubis S.Ap.M. Han.
Sebelumnya, sempat diberitakan terjadi konflik antara perusahaan perkebunan sawit di Jambi dengan salah satu kelompok Orang Rimba.
Kapolsek Tabir Selatan Iptu Sejati menambahkan, dalam kesepakatan damai itu, dua perwakilan Tumenggung yakni Sikar dan Pakjang secara terbuka meminta maaf atas pemukulan yang dilakukan anggotanya terhadap Satpam PT SAL I Hitam Ulu.
"Mereka telah meminta maaf dan berjanji untuk membina warganya agar tidak melakukan tindak pidana maupun tindakan lain yang meresahkan masyarakat,” katanya.
Sebelumnya perusahaan sawit PT Sari Aditya Loka (SAL) menyatakan, mengambil langkah untuk berperan dalam menjaga ketahanan pangan dengan menyalurkan bahan pangan bagi masyarakat suku anak dalam atau orang rimba di Jambi di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di tanah air.
Community Development Officer PT SAL Thressa mengatakan, pada saat pandemi sekarang dimana pergerakan manusia sangat dibatasi, pemberian bahan pangan ini sangat membantu.
Lebih dari tiga ratus kepala keluarga orang rimba berasal dari dari tumenggung yakni; Tumenggung Nggrib, Tumenggung Nangkus, Tumenggung Bepayung, Tumenggung Afrizal, Tumenggung Sikar, Tumenggung Pak Jang, Dan Tumenggung Ngepas yang menerima manfaat program ini.
"Kami memberikan bahan makanan pokok secara rutin setiap bulan kepada orang rimba yang berdampingan dengan PT SAL,” ujarnya.
Dia menambahkan program bantuan pangan bagi orang rimba merupakan program penting bari perusahaan dan telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dengan program pertama kepada Tumenggung Sikar.
"Kami memberikan bahan makanan tersebut bukanlah ujung dari program ketahanan pangan," ujarnya .
Pertikaian Orang Rimba-Perusahaan sawit PT SAL sepakat berdamai
Kedua belah pihak sepakat berdamai dan saling memaafkan. Mereka berharap ke depan persoalan serupa tidak lagi terjadi