Berkebun di rumah bantu halau kebosanan selama selama isolasi

id Berkebun,Corona,COVID-19,Social Distancing,Physical Distancing,Purnawan

Berkebun di rumah bantu halau kebosanan selama selama isolasi

Ilustrasi: Suasana e-park di sekitar GIR Tawangalun, Banyuwangi. (Istimewa)

Jakarta (ANTARA) - Tertulis pada judul: Berkebun di rumah bantu halau kebosanan selama selama isolasi

Seharusnya: Berkebun di rumah bantu halau kebosanan selama isolasi

Berkebun dapat menjadi salah satu pilihan aktivitas selama menjalani isolasi diri  di rumah (social distancing atau physical distancing), terutama bagi kelompok berisiko tertular seperti usia lanjut dan penderita diabetes.

"Banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya menanam pohon di perkarangan rumah, itu bisa membantu mengendalikan emosi selama di social distancing," kata Ketua Aliansi Telemedia Indonesia Prof. dr. Purnawan, M.Ph., P.Hd dalam konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu.

Menurut Purnawan, selama hampir dua pekan di rumah adalah wajar jika seseorang mulai bosan, karena biasanya berinteraksi sosial untuk menghalau kebosanan.

Karenanya, kata dia, berkebun sangat cocok khususnya bagi kelompok berisiko seperti usia lanjut karena tidak memiliki aktivitas rutin seperti pekerja yang harus bekerja di rumah.

Selain menanam di pekarangan rumah, kegiatan mengasuh cucu juga bisa jadi aktivitas yang menyenangkan menghalau kebosanan di rumah.

"Perhatikan cucu juga bisa," katanya.

Tapi tetap perlu diperhatikan karena kakek atau nenek punya kerentanan untuk terjangkit.

"Sedangkan cucu biasanya tahan namun tetap bisa menjadi 'carrier' bagi orang di sekitarnya," ucap dia.

Konferensi pers di BNPB kali ini menyiarkan dialog tentang "Mengatasi Kebosasan dan Mengelola Stress Disaat Physical Distancing dan Isolasi Mandiri" bersama Prof. dr. Purnawan, M.Ph., P.Hd Ketua Aliansi Telemedia Indonesia dipandu oleh pembicara lainnya, Emelda dari Halodoc, dan Anggota Ikatan Psikolog Klinis.

Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meminta masyarakat tetap tinggal di rumah dan melakukan kegiatan produktif dengan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.

Selama di rumah, masyarakat diminta tetap menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona memutus mata rantai penularan penyakit COVID-19 itu.

Hingga Sabtu (28/3), DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak di Tanah Air dengan 603 pasien, di mana 42 sudah dinyatakan sembuh dan 62 orang meninggal dunia.

Di rentang waktu yang sama, jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia total mencapai 1.155 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 59 pasien dinyatakan sembuh dan 102 meninggal dunia.