Jakarta (ANTARA) - Istilah "superfood" sering digunakan oleh perusahaan pemasaran dan perusahaan untuk mempromosikan produk makanan atau minuman yang dikatakan mengandung banyak nutrisi dan memberikan banyak manfaat kesehatan.
Salah satu jenis minuman yang baru-baru muncul dan diduga merupakan salah satu "superfood" adalah susu kecoak, seperti dilansir dari Medical Daily pada Senin.
Sebagian besar orang yang mendengarnya tentu merasa jijik dengan minuman ini, tapi tidak bagi mereka yang intoleransi laktosa.
Penelitian telah menunjukkan bahwa susu kecoak merupakan minuman yang sangat bergizi karena mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebagian besar produk di pasaran tidak ada yang memiliki kandungan selengkap susu kecoak ini.
Tidak hanya itu, susu kecoak ternyata juga kaya akan protein, lipid, dan karbohidrat. Nilai lebihnya, minuman ini bukanlah produk olahan susu sehingga aman untuk mereka yang intoleransi laktosa.
Meskipun susu kecoa memang terdengar menjanjikan, ada beberapa hal tertentu yang patut dipertanyakan.
Pertama, hanya ada satu penelitian lama yang menunjukkan manfaat potensial susu kecoak. Penelitian itu adalah hasil analisa laboratorium pada tahun 1977 yang mempelajari komposisi susu kecoak, dan tidak ada penelitian lain yang melanjutkan hasilnya.
Kelemahan lainnya adalah kandungan kalorinya yang tinggi. Sebanyak 250 ml susu kecoak mengandung sekitar 700 kalori, atau tiga kali lebih banyak jumlah kalori yang ditemukan dalam secangkir susu biasa.
Perlu juga dicatat bahwa untuk memproduksi 3,5 ons susu jenis ini membutuhkan lebih dari 1.000 kecoak. Rupanya, untuk memanen zat kristal seperti susu dari spesies kecoak Diploptera punctata, para ilmuwan perlu membunuh kecoak betina dan embrio mereka.
Jika ribuan kecoak perlu dibunuh hanya untuk menghasilkan 100 gram susu, maka jumlah kecoak yang diperlukan untuk produksi massal akan lebih dari sepuluh kali lipat.
Masalah terakhir tentang susu kecoak adalah kurangnya penelitian untuk menunjukkan bahwa produk ini aman untuk dikonsumsi manusia.
Berita Terkait
FIF Group gelar festival makanan di Palembang
Kamis, 18 April 2024 10:55 Wib
Menteri PUPR sebut menanti empal gentong dan pempek untuk Lebaran
Rabu, 10 April 2024 11:04 Wib
Spesialis gizi: Makanan bersantan sebaiknya tidak dipanaskan berulang kali
Minggu, 7 April 2024 10:05 Wib
Puluhan warga diduga keracunan massal akibat makanan takjil
Senin, 1 April 2024 9:33 Wib
Tradisi makanan hingga bazar ramaikan Ramadan di berbagai negara
Jumat, 29 Maret 2024 18:51 Wib
Kementerian Kesehatan Malaysia selidiki potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 14:58 Wib
Memilih makanan berbuka dan sahur tetap sehat
Senin, 25 Maret 2024 10:04 Wib
Jangan hangatkan makanan jenis ini lagi!
Minggu, 24 Maret 2024 0:48 Wib