Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan pelatihan bilal jenazah di daerah tersebut karena sekarang ini jumlahnya masih sangat kurang.
"Kemampuan untuk mengurus jenazah merupakan salah satu kewajiban umat Islam. Namun, untuk melakukan kewajiban tersebut diperlukan pengetahuan dan pemahaman secara utuh" kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Akhmad Najib saat pelatihan pengurusan jenazah di Palembang, Senin.
Oleh sebab itu, guna meningkatkan kemampuan tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melakukan pembinaan dan pelatihan kepada bilal mayit se kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Selatan.
"Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam," katanya.
Dia menjelaskan, di era globalisasi sekarang ini, kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap bilal jenazah ini penting dilakukan. Sebab, saat ini masih banyak masyarakat khususnya generasi muda yang belum sadar pentingnya keterampilan dalam mengurus orang meninggal tersebut.
"Kami berharap para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan. Sehingga nantinya ilmu tersebut dapat diterapkan dalam pengurusan jenazah di masyarakat, terutama di lingkungan keluarga," ujarnya.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Biro Kesra Setda Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan, pelatihan diikuti 150 orang bilal pada kegiatan yang digagas Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru.
Peserta tersebut diketahui merupakan utusan dari Bagian Kesra Kabupaten dan Kota se Sumsel, Pengurus masjid, maupun perwakilan dari organisasi kemasyarakatan lainnya.
"Selain memberikan pembekalan keterampilan kepada masyarakat, hal ini juga untuk mempererat tali silahturahim sesama umat tanpa melihat latar belakang pemeluk agama tersebut," katanya.
Sementara salah seorang peserta Rahmat mengapresiasi kegiatan pembinaan dan pelatihan mengurus jenazah yang digelar untuk bilal mayit tersebut.
"Pelatihan ini sangat baik. Karena dengan pelatihan kami para bilal menjadi lebih mengerti tata cara mengurus mayit," kata Rahmat.
Bahkan pihaknya berharap agar kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara berkesinambungan.
Sebagaimana penyelenggaraan bilal mayit ini merupakan salah satu program yang tergabung dalam Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Daerah (P2UKD) yang sebelumnya sebelumnya sudah diaktifkan kembali Gubernur Sumsel.
Jadi P2UKD ini tujuannya multifungsi seperti untuk pembinaan umat, penyuluhan agama, serta berperan sebagai P3N juga, penggagas rumah tahfidz, pelatihan khotib juga penyelenggaraan bilal mayit dan lainnya.