Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan jumlah titik panas (hotspot) di Riau berkurang sebanyak 97 titik panas menjadi 29 titik panas pada Minggu pagi (11/8) dibandingkan Sabtu (10/8).
Dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jakarta, Minggu, Agus menuturkan hasil pantauan Minggu pagi (11/8) menunjukkan pengurangan jumlah hotspot kategori sedang dan tinggi juga terjadi di sejumlah daerah lain, yakni Kalimantan Selatan berkurang 27 titik menjadi 14 titik; Kalimantan Timur berkurang tiga titik menjadi 20 titik; dan Kalimantan Utara berkurang enam titik menjadi 23 titik.
Namun di beberapa lokasi, jumlah titik panas bertambah, yaitu Kalimantan Barat bertambah 72 titik menjadi 605 titik; Kalimantan Tengah bertambah empat titik menjadi 163 titik.
Kemudian, titik panas di Jambi bertambah satu titik menjadi tiga titik panas; Sumatera Selatan bertambah enam titik menjadi 19 titik; dan Bangka Belitung bertambah 10 titik menjadi 14 titik.
Meskipun asap terdeteksi di Sumatera dan Kalimantan, tapi tidak ada asap yang melintas ke negeri tetangga Malaysia atau Singapura.
Kondisi cuaca berdasar jarak pandang dan kondisinya antara lain Pekanbaru 5 km (berasap), Jambi 9 km (berawan), Palembang >= 10 km (berawan), Pontianak 5 km (berasap), Pangkalan Bun 9 km (berawan), Palangkaraya 5 km (berasap), Sanggu-Buntok 4 km (berasap), Banjarmasin >= 10 km (berawan), dan Tanjung Harapan - Tanjung Selor 5 km (berasap).
Sedang kualitas udara berdasar nilai PM10 menunjukkan Pekanbaru 166 dengan kategori tidak sehat, Pontianak 253 dengan kategori sangat tidak sehat, Palangkaraya 217 dengan kategori sangat tidak sehat, dan Sampit 26 dengan kategori sehat.
Sejak Minggu pagi (11/8) personel sebanyak 9.072 orang di enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantar Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, yang terdiri dari unsur TNI, POLRI, BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta masyarakat terlibat dalam upaya memadamkan api baik dari darat maupun dari udara.
Berita Terkait
BMKG sebut potensi hujan lebat di 18 provinsi
Minggu, 24 Maret 2024 8:16 Wib
Tahukan anda, ternyata gigitan nyamuk naik 2,5 kali lipat di cuaca panas
Kamis, 21 Maret 2024 22:27 Wib
Waspada, cuaca panas terik berpotensi tingkatkan kasus dengue
Kamis, 21 Maret 2024 19:00 Wib
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
BMKG deteksi 19 titik panas di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 15:09 Wib
Riau daerah pertama status siaga darurat karhutla 2024
Kamis, 14 Maret 2024 9:00 Wib
Malaysia mulai antisipasi dampak kesehatan serangan cuaca panas
Sabtu, 2 Maret 2024 11:57 Wib
Sejumlah kiat menghadapi cuaca panas ekstrem tahun 2024
Senin, 29 Januari 2024 16:37 Wib