KPID diminta maksimalkan pemantauan penyiaran

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru minta Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID)  untuk memaksimalkan pemantauan dan pengawasan lembaga penyiaran.

Sebab, keberadaan KPID di Sumsel sangat penting terutama dalam hal pengawasan siaran yang memang sudah menjadi tugas pokok lembaga tersebut, kata gubernur usai pertemuan dengan KPID di Palembang, Jumat.

"Manfaat dan peran KPID ini besar. Makanya saya minta soal fungsi pengawasan terkait lembaga-lembaga penyiaran yang tak berizin yang berizin dimaksimalkan," katanya.

Selain itu diminta kepada lembaga penyiaran yang ada untuk dilakukan edukasi terutama untuk tontonan yang mendidik.

Jadi pengawasan penting dilakukan agar tidak terjadi kerugian di pihak lain baik soal suku, agama, usaha dan lainnya.

"Memang di Sumsel ini saya yakin aman. Karena Alhamdulillah belum ada yang terdengar menyeruak sampai keluar. Penyiarnya juga santun-santun. Kalaupun ada masih bisa dibina," jelasnya.

Untuk memantau kondisi terkini penyiaran, gubernur juga meminta KPID rajin melaporkan report secara berkala. Termasuk soal kegiatan pengawasan dan pembinaan serta penggunaan anggaran.

Dengan demikian sehingga dapat menentukan parameter apa saja untuk meningkatkan anggaran pada KPID agar pengawasan bisa lebih maksimal dilakukan.

"Kalau paramaternya tidak ada bagaimana saya bisa menambah anggarannya, jika ada report kan kita bisa lihat apa saja aktivitasnya yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Sementara Ketua KPID Sumsel Lukman Bandar Syailendra mengatakan, saat ini di Sumsel terdata tak kurang 90 lembaga penyiaran terdiri dari 30 televisi dan sisanya radio.

Tugas pihaknya mengawasi itu dengan pertanggungjawaban ke Gubernur Sumsel tujuannya agar siaran-siaran itu bisa membangun daerah, tambah dia.

Selain Ketua KPID Sumsel juga turut mendampingi Wakil Ketua KPID Sumsel Guntur Melian, serta anggota lainnya seperti Yul Fajrin, Meytri Puspa Rini, Sisilia, Ekky Syahruddin dan Herfriady.