Guru Honorer pembatalan batasan usia ikut CPNS

id guru honor,honorer,guru

Guru Honorer pembatalan batasan usia ikut CPNS

Iliustrasi - Guru honorer (ANTARA FOTO)

Palembang (ANTARA News Sumsel)- Guru Honorer Provinsi Sumatera Selatan Asli Lubuk Linggau meminta kepada Pemerintah untuk membatalkan batasan usia untuk mengikuti tes CPNS di Sela acara puncak peringatan Hari Guru 2018 dan HUT ke 73 PGRI Sumsel,di Palembang.

"Bayangkan saja, kami yang sudah mengabdi puluhan tahun tapi tidak bisa mengikuti tes CPNS karena terkendala usia," kata Ketua Forum Honorer K2 (FHK2) Kota Lubuklinggau Jaka Sanjaya di Palembang, Selasa. 

Ia mengaku sudah mengabdi puluhan tahun menjadi guru honorer tapi tidak bisa mengikuti tes CPNS karena terkendala usia. 

"Belum lagi gaji yang diterima guru honorer jauh dari kesejahteraan maupun Pegawai Perjanjian dengan kontrak (P2K) banyak yang di tolak," ujarnya. 

Ia menambahkan Dua tahun pertama mengajar di SDN 52 Lubuklinggau, dia hanya dibayar Rp75ribu/bulan, kemudian naik menjadi Rp150ribu/bulan dan terakhir Rp350ribu/bulan.

"Dengan besaran gaji seperti itu, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Untuk itulah kami mencari dana tambahan dengan mengajar kegiatan ekskul di sekolah," ungkapnya. 

Sementara Sementara itu, Ketua PGRI Sumsel Ahmad Zulinto mengaku jika upah gaji guru honorer jauh dari kesejahteraan, Bahkan di Sumsel masih ada guru honorer hanya digaji Rp200ribu/bulan. Padahal mayoritas pengajar di Sumsel masih berstatus honorer.

"Moratorium 10 tahun yang diberlakukan pemerintah membuat kita kekurangan hingga 10ribu guru. Kemudian ada kesempatan mengikuti tes CPNS, tapi malah dibatasi oleh usia," kata Zulinto. 

Ia mengatakan Harusnya jangan sampai dibatasi karena guru honorer sudah mengabdi puluhan tahun. 

"Untuk itulah, momen peringatan Hari Guru 2018 dan HUT ke 73 PGRI menjadi momen dalam mengevaluasi kinerja guru termasuk gaji yang diterima dari pemerintah, Dengan begitu, guru akan lebih nyaman sehingga kualitas pendidikan akan semakin meningkat." jelasnya. 

Kegiatan ini menjadi evaluasi pendidikan selama satu tahun. Kita akan lihat prestasi, tanggung jawab guru. 

Ia berharap agar pemerintah menghargai dan menyayangi guru dengan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.