56 kantung jenazah JT 610 masuk RS Polri

id Kecelakaan,JT 610,Lion Air

56 kantung jenazah JT 610 masuk RS Polri

Petugas membawa kantong jenasah korban Lion Air JT 610 di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018). (Taufik Ridwan/Antara)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Hingga Rabu tanggal 31 Oktober 2018, sudah ada 56 kantung jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 masuk ke Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur.

56 kantung jenazah tersebut dipastikan masuk usai satu kantung terakhir tiba ke fasilitas Instalasi Kedokteran Forensik dari Pelabuhan Tanjung Priok pada pukul 21:01 WIB.

Kantung jenazah terakhir tersebut langsung dimasukan ke ruangan CT Scan Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur.

Hingga tanggal 31/10 ini, pihak rumah sakit baru memeriksa 48 kantung jenazah yang merupakan hasil evakuasi selama dua hari korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat sejak Senin (29/10).

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06:33 WIB.

Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu sendiri, dikabarkan membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima awak pesawat.

Hingga tanggal 31 Oktober ini, baru satu korban yang teridentifikasi yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon Rt 001 Rw 001 Kecamatan Sukodono Jawa Timur yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.

Jenazah Jannatun teridentifikasi dengan No Post Mortem 0108 dari kantong jenazah DVI 00/Lion-Tj Priok/0010, teridentifikasi sesuai Antemortem 128.

Identitas korban tersebut, diketahui dari bagian tubuh yang ditemukan, yakni tangan kanan dengan lima jari lengkap, kemudian menyambung bagian tubuh dada atas sampai perut menjadi satu bagian tidak terpisahkan.

Dari potongan tubuh korban tersebut, tim Inafis mencocokan sidik jari tangan kanan dengan sidik jari tangan kiri di izasah korban yang berhasil memiliki kecocokan 13 titik, ditambah dengan data yang menyebut kebiasaan korban memakai cincin yang khas di jari tengah tangan kanan.

Jenazah korban teridentifikasi sendiri sudah diserah terimakan pada perwakilam keluarga yang hadir di RS Polri Kramat Jati dan akan diterbangkan ke Sidoarjo Kamis (1/11) besok sekitar pukul 05:00 WIB.