PLTS Jakabaring Palembang terbesar di Sumatera

id plts,jakabaring,alex noerdin,berita sumsel,berita palembang,beriat antara,pembangkit listrik,gubernur sumsel

PLTS Jakabaring Palembang terbesar di Sumatera

Peresmian pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas terpasang 2 MW (Megawatt) untuk mendukung kegiatan Asian Games di Kompleks Olahraga Jakabaring Palembang (ANTARA News Sumsel/Yudi Abdullah/Ang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pembangkit Listrik Tenaga Surya 2 Mega Watt di pusat kegiatan olahraga Jakabaring Palembang merupakan PLTS terbesar di Sumatera.

"PLTS terbesar pertama ada di Kupang dengan kapasitas 5 Megawatt dan yang kedua di Palembang dengan kapasitas 2 MW," kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat meresmikan PLTS Jakabaring, di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga surya yang merupakan energi baru terbarukan, setelah proyek Jakabaring untuk mendukung kegiatan Asian Games Agustus 2018, akan dikembamgkan lebih besar lagi.

Provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini memiliki potensi besar untuk pengembangan PLTS.

Sebagai gambaran kawasan pantai timur di Sumsel yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal, sangat cocok untuk dijadikan tempat pengembangan PLTS skala besar.

Untuk mengembangkan PLTS skala besar, pihaknya menawarkan kepada pihak Jepang melalui Sharp Corporation yang mendukung Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumsel membangun PLTS Jakabaring, katanya.

Dia menjelaskan, pembangunan PLTS Jakabaring sebagai bukti komitmen Pemprov Sumsel dalam mendukung program nasional pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Dengan pengembangan pembangkit yang menggunakan energi baru terbarukan, tidak hanya bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM), tetapi provinsi ini juga bisa menjadi penghasil energi listrik yang bersih, kata Gubernur Alex.

Sementara Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan?Kementerian ESDM Haris mengatakan Pemerintah berusaha merealisasikan ?berbagai program untuk menyediakan pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan.

Melalui kebijakan energi nasional, diperlukan energi listrik yang cukup, berkualitas baik dan harga terjangkau.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan kepentingan industri, selain memanfaatkan energi surya, saat ini terus diupayakan pengembangan pembangkit yang memanfaatkan energi panas bumi, dan bio energi.

Pembangunan pembangkit listrik memanfaatkan EBT secara bertahap ditingkatkan, sekarang ini baru delapan persen dan ditargetkan pada 2025 kebutuhan listrik nasional dipenuhi dari 23 persen pembangkit yang memanfaatkan energi baru terbarukan.

Pengembangan pembangkit PLTS dan pemanfaatan EBT lainnya, selain dapat mengurangi penggunaan BBM juga bisa menurunkan emisi gas rumah kaca dan pemcemaran CO2, ujar Haris.