Surabaya (Antaranews Sumsel) - Pengamat ekonomi Muliaman Hadad mengatakan potensi basis ekonomi digital yang dimiliki Indonesia cukup besar, karena didukung pengguna internet yang tidak jauh dengan jumlah penduduknya.
"Indonesia ditunjang dengan jumlah pengguna internet yang kalau dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN angkanya pararel dengan jumlah penduduk," kata Muliaman di Surabaya, Kamis.
Muliaman yang juga Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ini mengaku dengan adanya potensi tersebut, prospek Indonesia sebagai basis pertumbuhan ekonomi digital terbuka lebar.
"Artinya, Indonesia menjadi bagian dari perkembangan," kata Muliaman yang sebelumnya ikut dalam Seminar Nasional ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jatim itu.
Ia mengakui, kehadiran teknologi saat ini berkontribusi besar terhadap perubahan aktivitas ekonomi, bahkan pengaruhnya terhadap ekonomi secara makro sangat signifikan.
Salah satu basis ekonomi digital yang muncul, kata dia, adalah pembiayaan digital atau "financial techonology" (fintech).
Layanan jasa keuangan digital tersebut, kata Muliaman, saat ini tidak hanya dilakukan oleh lembaga keuangan existing tapi juga lembaga nonkeuangan atau start up.
Terkait dampak terhadap produktivitas, lanjut ia, masih harus dikaji lebih lanjut, namun yang jelas saat ini teknologi telah menjadi sopir, dan memungkinkan terjadinya otomasi.
"Saat ini teknologi bisa memberikan dampak langsung ke indeks harga konsumen. Tekanan harga menjadi meningkat, tapi rendahnya biaya distribusi akan mengompensasi tekanan tersebut," tuturnya.
Meski demikian, Muliaman mengakui masih perlu ada masa transisi yang cukup panjang. Dan itu ditentukan bagaimana masyarakat merespons, sehingga perlu didukung dengan kebijakan publik, untuk mengantisipasi maupun untuk mempersiapkan.
Ekonom dari Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengakui hal itu, dan ia menyebut ada dua sektor yang kini tumbuh signifikan dengan layanan digital, masing-masing adalah sektor pariwisata dan industri kreatif.
"Pariwisata dengan masuknya teknologi telah menjadi simbol bagi kelas menengah atau middle class, dan ini merupakan bonus demograsi dan teknologi yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia mengakui memang ada beberapa sektor yang terpuruk, tapi pertumbuhan di sektor yang lain turut mengangkat sektor tersebut.
(T.A067/M.M. Astro)
Berita Terkait
Hasil Survei: Mayoritas masyarakat alokasikan THR tahun ini untuk belanja
Kamis, 28 Maret 2024 15:42 Wib
Warga antusias belanja sembako di pasar murah Pemkab OKU
Sabtu, 23 Maret 2024 23:58 Wib
Diskusi TSC tekankan belanja bijak, rantai distribusi hingga diversifikasi pangan
Senin, 18 Maret 2024 7:23 Wib
Wabup OI maklumi belanja warga meningkat saat ramadhan, tapi tak berlebihan
Jumat, 15 Maret 2024 11:11 Wib
Pj Bupati Banyuasin ajak warga belanja bijak
Sabtu, 24 Februari 2024 18:22 Wib
Warga Prabumulih antusias belanja di pasar murah
Rabu, 31 Januari 2024 12:42 Wib
Alokasi belanja negara di Sumsel tahun 2024 senilai Rp51,24 triliun
Kamis, 14 Desember 2023 23:27 Wib
Pemkot Palembang imbau warga tak belanja berlebihan di akhir tahun
Selasa, 28 November 2023 12:27 Wib