Bulog Sumsel lakukan operasi pasar beras medium

id operasi pasar, beras, Bakhtiar AS, perum bulog, bulog, kelangkaan beras, beras medium, membeli beras, beras mahal

Bulog Sumsel lakukan operasi pasar beras medium

Dokumentasi- Persediaan Beras di gudang Bulog. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung melakukan operasi pasar beras medium di sejumlah pasar di Kota Palembang guna mengantisipasi kelangkaan beras tersebut.

Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Bakhtiar AS di Palembang, Selasa, mengatakan pihaknya melakukan kegiatan operasi pasar untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan beras medium, karena selama ini yang kurang itu beras medium.

Menurut dia, antara beras medium dengan premium itu disparitas harganya tinggi, artinya dipoles-poles sedikit saja dia bisa menjadi premium sehingga cenderung pelaku usaha itu menjual premium dibandingkan beras medium.

Ia mengatakan, untuk harga beras medium itu Rp9.450 per kilogram, sedangkan beras premium Rp12.800 per kilogram.

Oleh karena itu, lanjutnya, Bulog melakukan operasi pasar beras medium yang harganya Rp8.100 per kilogram, karena yang menjual beras medium sedikit.

"Alhamdulillah, cukup antusias, tapi saya pikir masih dalam batas-batas normal yang membeli beras sejak dilakukan operasi pasar dua minggu lalu," ujarnya.

Ia menyatakan, kalau OP beras di Sumatera Selatan itu hampir dilakukan di semua pasar seperti di Pasar 16 Ilir, kemudian Cinde, Lemabang, 26 Ilir dan beberapa kantor camat serta outlet rumah pangan yang dijadikan sebagai titik lokasi, dan juga tentunya akan diikuti kabupaten dan kota lainnya.

"Jadi, Bulog tidak akan membatasi sepanjang ada permintaan kita siap untuk melakukan penjulan beras OP," ujarnya.

Ia menjelaskan, OP beras yang sudah dilakukan itu sampai sekarang sudah menjual sekitar 85 ton atau 85 ribu kilogram, rata-rata sekitar delapan ton perhari.

OP beras medium ini akan dilaksanakan sampai 31 Desember 2017 dan ini juga dalam rangka menghadapi Natal dan tahun baru.

Dengan adanya kegiatan berbarengan pendistribusian raskin dan OP beras, diharapkan gejolak harga bisa diatasi, apalagi kegiatan ini juga dipantau satgas pangan. Untuk pembelian beras OP ini memang tidak dibatasi, tapi sewajarnya. Selain beras juga ada gula dan minyak goreng.

Sementara stok beras sekarang masih ada sekitar 21,74 ribu ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga sampai empat bulan ke depan, katanya.