Wagub: Tanjung Api-api terus diperjuangkan

id wagub ishak mekki taa diperjuangkan, wagub sumsel, ishak mekki,kek, taa, kawasan ekonomi khusus taa, tanjung api-api

Wagub: Tanjung Api-api terus diperjuangkan

Dokumentasi - Aktivitas di Pelabuhan Penyeberangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api Api Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (ANTARA Sumsel/Evan Ervani/16)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api di Banyuasin harus terus diperjuangkan karena menjadi kunci melesatnya kemajuan daerah di masa mendatang.

"Sumsel sudah punya Jakabaring Sport City yang saat ini terus dijaga bagaimana caranya agar digunakan untuk ajang olah raga internasional. Lalu, yang tidak boleh dilupakan juga adalah KEK Tanjung Api-Api, bagaimana caranya agar benar-benar terwujud," kata Ishak di Palembang, Jumat.

Ia mengatakan saat ini KEK TAA sedang dipersiapkan infrastrukturnya. Sebanyak 66,13 hektare lahan yang sudah dibebaskan di kawasan tersebut akan segera dibangun fasilitas infrastruktur.

Pemerintah Jokowi-JK menargetkan KEK TAA ini mulai beroperasi pada Juni 2018.

Namun, menurut Ishak, bukan perkara tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur saja, tapi juga memastikan adanya investor yang mau membangun industri di sana.

"Sejumlah perusahaan asing sudah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Sumsel, tapi mengenai sejauh mana kesediaan mereka tentunya akan dikejar terus. Dan ini menjadi tugas pemerintah provinsi," kata dia.

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan pekerjaan tersulit adalah mendatangkan investor karena KEK TAA ini belum memiliki rekam jejak.

"Untuk itu, daya saing sebagai daerah yang ramah investasi harus ditingkatkan. Investor harus diberi kemudahan dalam mengurus perizinan dan jika perlu diberikan insentif pajak," kata dia.

KEK TAA direncanakan akan didukung oleh pelabuhan laut. Untuk itu, pemerintah telah menetapkan dua lokasi reklamasi yakni di kawasan Tanjung Carat seluas 2.202 hektare dan kawasan Tanjung Api-Api seluas 2.030 hektare yang akan diproyeksikan menjadi pelabuhan dan kawasan industri. 

Kedua lokasi ini yakni Tanjung Carat sebagai penunjang KEK TAA akan dihubungkan dengan kawasan hutan lindung pinjam pakai yang saat ini sedang diurus perizinannya. 

Pembangunan KEK TAA ini dipastikan akan terus berjalan karena pemerintah telah mendapatkan jaminan investasi kalangan swasta bidang usaha petrokimia, refinery, dan lainnya.

Sebanyak enam investor telah membuat MoU dengan Pemprov Sumsel di antaranya PT Indorama, PT Pelindo, PT Pusri, PT Bank Sumsel Babel, dan PT Sriwijaya Tanjung Carat.

"Untuk konektivitasnya sendiri akan ada tol TAA. Dengan begitu daya saing KEK TAA akan meningkat," kata Ishak.