McDonald's di China ganti nama mandarin "Jin Gong Men"

id mcdonald's, restoran, produk amerika serikat, makanan, cepat saji, kfc, china

McDonald's di China ganti nama mandarin "Jin Gong Men"

Sejumlah konsumen menikmati sarapan pagi dalam kegiatan Hari Sarapan Nasional di Restauran Siap Saji McDonald's, Sarinah, Jakarta, Senin (9/3/2015).(ANTARA FOTO/Teresia May/Rei/pd/15))

Beijing (ANTARA Sumsel) - Jaringan perusahaan makanan cepat saji global McDonald's di China namanya berganti "Jin Gong Men" atau busur emas tidak akan mempengaruhi pangsa pasarnya di negara berpenduduk terpadat di dunia ini.

Perubahan nama tersebut masih sesuai dengan lisensinya dan tidak akan berdampak pada operasional harian. Nama gerai, standar keamanan pangan, dan prosedur operasional tidak akan berubah, demikian statemen McDonald's Corps sebagaimana dikutip China Daily, Minggu.

Masyarakat di daratan China, Hong Kong, Makau, dan Taiwan biasa menyebut gerai waralaba asal Amerika Serikat itu dengan nama "Maidanglao". Sama halnya ketika mereka juga menyebut KFC dengan "Kendeji" atau Starbucks dengan "Xingbake".

Mulai 12 Oktober 2017, perusahaan McDonald's di China berganti nama menjadi Jin Gong Men China Ltd.

Hal itu menyusul pengumuman dari pihak McDonald's yang telah merampungkan kontrak kemitraan strategis dengan CITIC Ltd, CITIC Capital Partners, dan The Carlyle Group pada bulan Agustus lalu.

Perusahaan baru tersebut akan menjadi waralaba McDonald terbesar di luar AS. CITIC dan CITIC Capital memegang saham mayoritas sebanyak 52 pesen di perusahaan baru itu, sedangkan Carlyle Capital 28 persen dan McDonald's 20 persen.

Usaha yang dikembangkan McDonald's di Tiongkok daratan telah mencapai 2.500 unit restoran dan di Hong Kong sekitar 240 unit.

Kemampuan sumber daya CITIC akan membantu perluasan jaringan bisnis di daratan Tiongkok, terutama dalam upaya merambah kota-kota sedang dan pasar level kabupaten, demikian komentar General Manajer Kantar Worldpanel China, Jason Yu yang dimuat di surat kabar berbasis di Beijing tersebut.

Menurut dia, McDonald's telah jauh meninggalkan rival utamanya, KFC. Oleh karena itu, dia meyakini bahwa saham mayoritas yang dipegang perusahaan China dapat mendukung ekspansi lokal dan meningkatkan inovasi sesuai dengan kebutuhan konsumen setempat.

"Kami meyakini ini formula terbaik dalam memadukan standar kualitas global McDonald's dengan 'branding' CITIC dan Carlyle yang memiliki sumber daya handal di bidang real estate, keuangan, rantai pasokan, ritel, dan teknologi," kata Direktur Utama Jin Gong Men, Zhang Yichen.

CITIC Group telah memiliki 1.400 unit bank di pelosok negeri itu. Dengan jaringannya yang merambah kota-kota kecil dan sedang di China, CITIC akan memberikan informasi mengenai lokasi gerai McDonald's di kota-kota kelas tiga dan empat, demikian ujar Zhang.

Menurut dia, mitra CITIC lainnya, seperti Vanke dan Evergrande Group akan dilibatkan dalam kerja sama dengan McDonald's tersebut.

Dalam kemitraan barunya itu, Jin Gong Men telah menyusun visi bisnis 2022 guna mendorong pertumbuhan dua digit setiap lima tahun pada masa-masa mendatang.

Dengan begitu, maka pembukaan restoran baru McDonald's di daratan Tiongkok akan ditingkatkan dari 250 unit per tahun pada 2017 menjadi 500 unit per tahun pada 2022.

Perubahan nama McDonald's menjadi Jin Gong Men telah menjadi viral di media sosial China.