Lampung Tengah (ANTARA Sumsel) - Tim Biro Pengkajian dan Strategi SOPS Mabes Polri melakukan pengkajian program keamanan yang telah dijalankan di Kabupaten Lampung Tengah, karena daerah ini dinilai berhasil dalam menekan konflik sosial di masyarakat.
Dalam pertemuan dengan Bupati Lampung Tengah Mustafa di Gunungsugih, Jumat, Tim Biro Pengkajian dan Strategi (Rojianstra) Mabes Polri melalui anggota tim AKBP Barli antara lain menanyakan upaya-upaya yang telah dilakukan Pemkab Lampung Tengah dalam menangani masalah sosial yang berdampak pada kejahatan dan konflik sosial.
Tim juga menanyakan tentang kesigapan Pemkab dalam menangani konflik yang terjadi, dan upaya pencegahannya, sebab diketahui di daerah ini sudah beberapa kali terjadi konflik.
Selain itu juga, sejauh mana hubungan antara kebijakan-kebijakan Pemkab Lampung Tengah yang dapat disinergikan dengan masalah keamanan.
"Jika segala fungsi keamanan dapat berjalan dengan baik maka segala urusan pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan dengan baik," ujar Barli.
Bupati Lampung Tengah Mustafa yang mulai menjabat pada Februari 2016 dalam penjelasannya kepada tim, mengaku saat dirinya menjabat sebagai wakil bupati ada terjadi delapan kali konflik di daerahnya, penyebabnya antara lain sengketa lahan, tindak kriminal pencurian kendaraan bermotor dan permasalahan lainnya.
"Kondisi personel kepolisian di Lampung Tengah masih terbatas dibanding jumlah penduduk dan luas wilayah. Untuk itu kami harus menjaga daerah ini dari sisi pencegahannya," katanya.
Menurut dia, agar permasalahan konflik tidak lagi terjadi, pihaknya membentuk sistem yang dimulai dari kampung dan melibatkan masyarakat langsung, yakni sistem keamanan kampung dengan kegiatan ronda. Kegiatan ini dapat mencegah terjadinya tindak kriminal yang dapat menimbulkan konflik.
Mustafa menjelaskan, menjaga keamanan adalah tanggungjawab bersama, karena itu bersama seluruh masyarakat Lampung Tengah dirinya aktif mengikuti ronda malam.
"Alhamdulillah atas dasar menggerakkan ronda ini tidak ada lagi konflik, bahkan tindak pidana kriminal terus berkurang," katanya.
Selain ronda, upaya yang lain adalah menciptakan Lampung Tengah Terang, yakni memberikan penerangan di seluruh kampung sehingga tidak ada lagi kampung yang gelap.
"Kami berdayakan para pamong dan linmasnya. Mereka juga diberi tambahan insentif, begitu juga untuk babinsa dan babinkamtibmasnya," ujar Mustafa.
Untuk mencegah agar pemuda tidak terjerumus dalam tindakan kriminal dan narkoba, pihaknya juga membuat program kampung kreatif (KECe) agar mereka memiliki kegiatan dan kreatifitas sehingga dapat menekan pengangguran.
"Melalui program ini maka akan tercipta masyarakat yang mandiri yang bisa menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga bisa mengurangi pengangguran, karena penyebab utama tindak kriminal umumnya tidak punya pekerjaan dan penghasilan," katanya.
Lampung Tengah adalah salah satu kabupaten yang pernah terjadi beberapa konflik, namun dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, tidak ada lagi konflik yang terjadi di daerah ini, karena daerah ini mempunyai sistem dalam penanganannya.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel tingkatkan peran penyidik PNS dalam penegakan hukum
Sabtu, 27 April 2024 6:53 Wib
Kejati Sumsel tetapkan satu tersangka korupsi jaringan komunikasi desa
Jumat, 26 April 2024 21:41 Wib
Polres Agam tangkap pelaku pencabulan anak tiri
Jumat, 26 April 2024 16:33 Wib
Polisi sebut video penistaan agama untuk menghibur dan endorsemen
Jumat, 26 April 2024 15:30 Wib
Mobil Rubicon Mario tak laku dilelang hingga akhir batas waktu
Jumat, 26 April 2024 15:21 Wib
KKP tangkap kapal Malaysia terindikasi sudah dimusnahkan
Jumat, 26 April 2024 11:20 Wib