Ipal skala perkotaan segera dikerjakan

id ipal, harnojoyo, walikota palembang, instalasi pengolahan air

Ipal skala perkotaan segera dikerjakan

Wali Kota Palembang Harnojoyo (Foto ANTARA Sumsel)

Palembang  (ANTARA Sumsel) - Instalasi Pengolahan Air Limbah skala perkotaan di Palembang segera dikerjakan setelah ditandatangani kesepakatan antara pemerintah kota setempat dengan pemerintah Australia selaku penyandang dana.

Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Kamis, mengatakan, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang terletak di kawasan Sungai Selayur, Kelurahan Kalidoni ini akan memulai tahapan penyiapan lahan.

"Akan mulai dilakukan pembebasan lahan. Harapannya, target selesai pada 2020 dapat terwujud," kata Harnojoyo.

Proyek IPAL perkotaan ini telah direncanakan sejak 2012 dengan menyerap dana hibah bantuan dari Australia melalui Asian Development Bank (ADB) senilai 45 juta dolar Australia.

Sebanyak 22 ribu sambungan rumah tangga direncanakan akan dibangun dalam proyek bernilai total Rp1,2 triliun ini. Untuk tahap awal akan dibangun untuk 12 ribu sambungan.

IPAL perkotaan ini akan menjangkau beberapa kawasan di Palembang, diantaranya Kecamatan Ilir Timur I, Kecamatan Ilir Timur II, Kecamatan Ilir Timur III, dan Kecamatan Kalidoni.

"Melalui sistem yang modern maka limbah rumah tangga dapat dikelola dengan baik agar tak mencemari lingkungan. Selama ini limbah langsung ke sungai tanpa melalui proses," kata Harnojoyo.

Sebelumnya, Australia merespon positif keinginan Pemerintah Indonesia yang menargetkan akses air bersih menjadi 100 persen pada 2019 dan masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang.

Australia telah memberikan bantuan teknis senilai Rp150 miliar untuk mengembangkan Pengelolaan Air Limbah Rencana Induk di delapan kota, termasuk di Palembang.

Kota Palembang terpilih karena 96,07 persen warganya telah mengakses air bersih serta memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan sanitasi terkait dengan penanganan drainase, limbah dan sampah, dengan menganggarkan dana APBD sebesar Rp150,56 miliar lebih atau mencapai 10,43 persen dari belanja sejak 2015.