Pabrik minyak goreng kelapa masih bisa bertahan

id kelapa, pengerajin, kupas kelapa, kelapa hibrida, minyak goreng, ekspor kelapa, buah kelapa, batok kelapa

Pabrik minyak goreng kelapa masih bisa bertahan

Buah kelapa hibrida disortir dan dikupas oleh pekerja UD Bersama untuk bahan baku pabrik minyak goreng. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Pabrik minyak goreng kelapa hibrida masih bisa bertahan karena minyak tersebut masih cukup banyak diminati masyarakat daerah ini...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pabrik minyak goreng berbahan baku kelapa hibrida hingga kini masih bisa bertahan di Palembang, Sumatera Selatan, di tengah persaingan ketat dengan industri besar minyak goreng berbahan baku kelapa sawit.

"Pabrik minyak goreng kelapa hibrida masih bisa bertahan karena minyak tersebut masih cukup banyak diminati masyarakat daerah ini," kata Safnizal pengelola pabrik minyak goreng kelapa di kawasan Tanjung Api Api Palembang, Rabu.

Menurut dia, usaha yang dirintis sejak 10 tahun terakhir hingga kini masih bisa bertahan karena peminat minyak goreng yang menggunakan bahan baku dari kelapa yang biasa digunakan untuk diambil santannya memenuhi keperluan membuat aneka makanan itu masih cukup tinggi.

Dengan masih tingginya peminat minyak goreng tersebut, kegiatan usaha yang proses produksinya sebagian besar masih tradisional dan membutuhkan banyak tenaga manusia akan terus dipertahankan dengan menjaga kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan permintaan masyarakat.

Kegiatan produksi dari pabrik mini yang dimiliki sekarang ini, setiap bulannya hanya bisa memproduksi sekitar 300 ton minyak goreng kelapa yang pemasarannya di wilayah Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya, katanya.

Sementara Pimpinan Usaha Dagang (UD) Bersama Adin mengatakan sebagai salah satu pemasok bahan baku kelapa kupas ke pabrik tersebut, sangat mengharapkan pabrik minyak goreng kelapa bisa tetap bertahan.

Dengan adanya pabrik minyak goreng kelapa itu, usahanya bisa bertahan dan puluhan warga di sekitar lokasi kegiatan usaha kawasan Kelurahan 1 Ilir Palembang dapat diberdayakan menjadi pengupas buah kelapa.

Sebagai pembina sentra pengupas buah kelapa, khusus dari kawasan 1 Ilir, sekitar 200 ton daging buah kelapa dipasok UD Bersama ke pabrik minyak goreng setiap bulannya.

"Ratusan ton buah kelapa yang telah dikupas dan dagingnya dikeluarkan dari tempurungnya oleh puluhan pengerajin pengupas buah kelapa Kelurahan 1 Ilir ini dikirim ke pabrik minyak goreng di kawasan Tanjung Api Api," ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan pasokan daging buah kelapa dari pabrik minyak goreng di Kawasan Tanjung Api Api perbatasan Kota Palembang dengan wilayah Kabupaten Banyuasin itu, pihaknya sekarang membuka beberapa sentra pengupas buah kelapa di kawasan lainnya.

Sekarang ini telah dan sedang diupayakan membangun beberapa tempat sentra pengupas buah kelapa dan mencari sumber pasokan buah kelapa segar.

Buah kelapa segar yang diolah pengerajin di sekitar daerah aliran Sungai Musi ini dipasok dari petani di kawasan transmigrasi jalur wilayah Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Dengan membina petani di dua kabupaten terdekat dengan Kota Palembang itu, dan mencari sumber pasokan baru diharapkan ke depan tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan pabrik minyak goreng, ujar dia pula.