Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, membangun jembatan Kelingi III menghubungkan Kelurahan Batu Urip Kelurahan Taba Pingin sepanjang delapan ratus meter yang akan menghabiskan dana puluhan miliar rupiah.
Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, Senin mengatakan jembatan itu dibangun mulai tahun anggaran 2014 dengan dana bertahap dan diharapkan selesai akhir tahun 2016.
Ia mengatakan untuk tahap penyelesaian sekarang ini masih membutuhkan dana sekitar Rp10 miliar. Dana tersebut digunakan untuk ganti rugi lima rumah penduduk yang berada dekat tanah hibah masyarakat setempat Rp2,3 miliar, sisanya untuk penyempurnaan bangunan fisik jembatan.
Pengerjaan tahun ini ada dua tahap yaitu menyelesaikan bagian pokok jembatan, pelebaran jalan, dan penyempurnaan.
Untuk menyukseskan bangunan jembatan dan pelebaran jalan pendukung, pihaknya secara rutin turun ke lokasi bertemu dengan masyarakat agar mendukung program pemerintah daerah memperluas wilayah kota dengan berbagai pembangunan termasuk jembatan penghubung tersebut.
"Saya selalu turun ke lokasi proyek jalan dan jembatan karena banyak melintasi lahan dan rumah warga, meskipun lahan untuk bangunan itu sudah dibebaskan sejak lama," ujarnya.
Ke depan pembebasan lahan pembangunan jalan jembatan jangan terlalu lama karena banyak warga yang tak mau tau, begitu melihat lahan kosong langsung mendirikan bangunan liar dan membuat kebun.
Saat pemerintah daerah membutuhkan lahan itu, warga yang mendirikan bangunan tersebut minta ganti rugi tak sesuai dengan anggaran pemerintah, sehingga menjadi masalah baru dan bangunan akan tertunda.
"Khusus penyelesaian jembatan Kelinggi III itu saya secara rutin melakukan inspeksi mendadak untuk bertemu masyarakat sekitarnya membahas rencana pemerintah membuat pelebaran jalan tersebut," ujarnya.
Kepala Dinas PU Kota Lubuklinggau melalui Humas Pemkot Perdian Putra mengatakan dalam pembangunan jembatan itu ada lima rumah warga yang belum mendapat ganti rugi karena menunggu anggaran 2016, sedangkan jalan yang lahannya hibah masyarakat seluruhnya sudah selesai.
Ia mengatakan jalan menuju jembatan baru itu ada tiga rumah warga sudah dihibahkan, meski demikian pemerintah daerah tetap akan memberikan uang pesangon pindah dan harga rumah tersebut, hanya lahannya saja yang dihibahkan warga setempat.
Pendekatan Wali Kota SN Prana Putra Sohe maka masyarakat menerima rencana pemerintah kota melakukan pelebaran jalan untuk penyempurnaan bangunan jembatan tersebut.
Setelah pembebasan lahan dan rumah warga itu, maka dilaksanakan penyempurnaan bangunan jembatan seperti membangun lampu abdomen dan sebagainya, sehingga jalan dan jembatan bisa terang benderang pada malam hari, ujarnya.
