Adnan Buyung motivator pengacara di daerah

Palembang (ANTARA Sumsel) - Salah seorang pengacara senior di Kota Palembang, Hibzon Firdaus, merasa kehilangan sosok Adnan Buyung Nasution yang dinilainya sebagai motivator pengacara di daerah.

"Meninggalnya Adnan Buyung Nasution pada Rabu ini sangat mengejutkan dan sebagai pengacara di daerah merasa kehilangan sosok motivator yang tidak pernah lelah berkarir dan mengabdi di bidang hukum meski di usia senja," kata Hibzon Firdaus ketika diminta tanggapanya atas berita meninggalnya pengacara senior Indonesia itu di Palembang, Rabu.

Menurut dia, secara pribadi tidak kenal dekat dengan Adnan Buyung Nasution, namun sebagai praktisi yang menekuni dunia hukum mengetahui sepak terjangnya dari rekan kerja, media massa, serta berbagai sumber lainnya.

Perjalanan hidup dan karir Adnan dalam menegakkan hukum sangat menginspirasi dirinya dan beberapa rekannya di Palembang yang menekuni profesi melakukan perjuangan dan pembelaan terhadap masyarakat bermasalah dengan hukum dan dirugikan secara hukum.

Semoga amal baik dan contoh keteladanannya menjadi kenangan yang selalu menginspirasi dan memotivasi pengacara untuk menjalankan profesinya secara baik dan profesional.

Selain itu dapat pula menjadi penyemangat menyuarakan tentang bagaimana seharusnya hukum ditegakkan sesuai dengan konstitusi dan memenuhi keadilan, ujar Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumsel itu pula.

Pengacara senior Indonesia Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Rabu (23/9) pukul 10.17 WIB, pada usia 81 tahun.

Pria kelahiran Jakarta 20 Juli 1934 tersebut sejak muda dikenal sebagai aktivis yang bergerak menyuarakan mengenai bagaimana hukum harus ditegakkan dan sesuai dengan konstitusi.

Semangat dan idealismenya untuk menyuarakan kebenaran sepertinya diturunkan dari ayahnya, R Rachmat Nasution seorang wartawan yang pernah memimpin LKBN Antara sekaligus pejuang kemerdekaan.