Dino Pati Djalal usung semangat ubah hidup

Palembang (ANTARA Sumsel) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Pati Djalal mengusung semangat mengubah hidup untuk membenahi permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Saya tidak akan menjadi diplomat kalau tidak ada semangat mengubah hidup dari ayah saya yang berada dalam lembah kemiskinan saat hidup di bawah tahun 40-an. Mengapa semangat mengubah hidup ini menjadi penting karena dengan semangat maka semuanya akan berlangsung dengan cepat," kata Dino dalam acara "debat bernegara" di Palembang Sport Convention Center, Sabtu malam.

Ia mengemukakan, dengan menanamkan motivasi untuk mengubah hidup itu maka secara langsung akan berdampak positif pada kehidupan sosial dan ekonomi.

Indonesia akan mulai mendapati kenyataan yakni mulai bertambahnya golongan menengah, yakni suatu kelas yang dinilai mulia karena merupakan aset pada masa mendatang.

"Jika saya terpilih menjadi presiden maka akan mengedepankan demokrasi kelas menengah, karena itu sama saja artinya dengan mendorong warga miskin menjadi makmur," tukasnya.

Dino Pati Djalal pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bersama dengan Andi Mallarangeng. Pada tahun 2010, Dino diutus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Duta Besar RI di Amerika Serikat.

Karier Dino sebagai seorang diplomat dimulai tahun 1987 ketika masuk Departemen Luar Negeri.

Berbagai penugasan penting pernah diembannya, di antaranya, sebagai juru bicara Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur), Kepala Departemen Politik KBRI Washington, Direktur Amerika Utara dan Tengah Departemen Luar Negeri, dan Direktur Urusan Amerika Utara dan Amerika Tengah di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

Dino bertarung bersama 10 orang lainnya dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat yang diselenggarakan di 10 kota di Tanah Air.

Pada pelaksanaan di Palembang pada hari pertama, Jumat (24/1) menampilkan, Dahlan Iskan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, Ali Masykur Musa, dan Hayono Isman. Sementara, Gita Wirjawan batal tampil karena menjalankan tugas kenegaraan di luar negeri.

Sementara pada hari kedua, Sabtu (25/1), menampilkan Marzuki Alie, Anies Baswedan, Dino Pati Djalal, Sinyo Haris Sarundajang, dan Endrarto Sutarto.