Washington (ANTARA/Xinhua/OANA) - Penyakit epilepsi atau ayan yang tidak bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat mungkin sekarang bisa dihadang melalui pencangkokan sejenis sel ke dalam otak, demikian peneliti dari Amerika Serikat yang disiarkan secara daring di Jurnal Alam Ilmu Syaraf, Ahad.
Penelitian yang baru pertama kali dilakukan itu dilaporkan dapat menghentikan kejang-kejang (ayan) pada tikus dewasa, sebagai percobaan untuk manusia sehingga menimbulkan harapan untuk perawatan bagi penderita penyakit tersebut.
Obat-obatan anti-epilepsi dan perawatan yang lain selama ini hanya bisa mengurangi dua pertiga kejang yang dialami penderita sedangkan sisa sepertiganya tidak akan bisa dikalahkan oleh obat dan terapi apa pun.
Pasien yang makan obat juga menghadapi dampak sampingan dari obat-obatan itu.
Para peneliti dari Universitas California di San Fransisco mencangkokkan sel baru penghambat urat syaraf yang disebut Medial Eminensia Ganglionik kedalam "hipokampus" di dalam otak tikus dewasa penderita ayan.
Mereka menemukan bahwa perawatan itu dapat menghilangkan separuh dari kejang-kejang yang terjadi dan secara berangsur mengurangi sisanya.
Selain mengurangi kejang-kejang, perawatan itu membuat tikus percobaan berkurang kegelisahannya dan juga sedikit reda kejangnya.
Analisis dari otak tikus menunjukkan bahwa sel baru itu bisa sepenuhnya menyatu dengan bagian tempat pencangkokan.
Para peneliti mengatakan bahwa mereka sudah mencoba menggunakan jenis sel lain untuk dicangkokkan pada hewan pengerat percobaan tetapi gagal menghentikan kejang-kejang.
"Hasil penelitian ini mendorong kami untuk melangkah maju untuk menggunakan penghambat syaraf dengan pencangkokan sel pada orang dewasa penderita epilepsi," kata kepala penelitian Scott C.Baraban.
"Prosedur ini menawarkan kemungkinan mengendalikan kejang dan menyelamatkan defisit kognitif pada pasien."
Berita Terkait
Rampas motor pelajar SMP di Lampung Selatan, seorang pria masuk sel
Kamis, 2 Mei 2024 21:48 Wib
BPSDMD Sumatera Selatan terima tim LAN RI dalam visitasi akreditasi
Selasa, 30 April 2024 21:58 Wib
Ahli paparkan metode penyembuhan kanker darah dengan cangkok sel punca
Senin, 22 April 2024 14:47 Wib
Terobosan terkini terapi tuberkulosis
Minggu, 24 Maret 2024 19:32 Wib
Komplotan pemetik motor masuk sel
Kamis, 8 Februari 2024 7:56 Wib
Pria penyiksa balita di sel
Senin, 11 Desember 2023 13:29 Wib
"Babang Jago" penganiaya petugas Dishub masuk sel
Minggu, 22 Oktober 2023 6:14 Wib
Keroyok Babinsa tiga pria masuk sel
Senin, 16 Oktober 2023 16:38 Wib