Warnet wajib pasang filter pornografi

Pangkalpinang (ANTARA Sumsel) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung mengimbau para pengusaha warung internet untuk memasang filter situs berbau pornografi guna mencegah anak-anak mengaksesnya.

Hal tersebut dikemukakan Wakil ketua DPRD setempat Irianto Tahor di Pangkalpinang, Sabtu terkait dengan maraknya kasus prostitusi remaja yang terungkap di wilayah tersebut.

"Saya harap para pemilik warnet memasang filter untuk mencegah pelanggan yang kebanyakan anak-anak dan remaja mengakses situs porno, karena dari situlah hal-hal seperti prostitusi remaja salah satunya berasal. Jangan-jangan anak berpura-pura main 'games' padahal dia membuka situs porno di warnet," katanya.

Ia mengingatkan, selain memasang filter antisitus pornografi, maka para pengusaha warnet sebaiknya juga memberlakukan semacam "jam malam" atau pembatasan jam pengunjung usia sekolah sehingga memudahkan orang tua mengawasi kegiatan anak.

"Warnet harusnya tidak menerima anak-anak di atas jam sembilan agar orang tua bisa lebih mengontrol mereka, kebanyakan warnet di sini kan ada yang buka 24 jam,'' kata Irianto.

Lebih lanjut Irianto menilai, tidak bijaksana jika orang tua memberi anak-anak dan remaja telepon selular berteknologi canggih, sehingga memungkinkan mereka bebas mengakses internet dari alat tersebut.

"Orang tua membekali anak telepon genggam (hp) dengan fungsi utama sebagai alat pengontrol, oleh karena itu beri saja mereka hp yang sederhana dengan fasilitas hanya untuk menelepon dan sms," kata dia.

Irianto menjelaskan hal-hal tersebut tidak dilakukan guna menolak teknologi, namun hendaknya akses teknologi senantiasa diiringi dengan rasa tanggung jawab.

"Teknologi informasi memang sangat penting untuk kemajuan generasi muda, misalnya untuk mendukung proses belajar mereka agar tahu perkembangan dunia luar. Tapi pengawasan sangat diperlukan saat mereka mengakses internet," kata dia.

Oleh karena itu, Irianto mengatakan orang tua, guru dan pihak-pihak terkait lain untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak dan remaja guna menghindarkan mereka dari hal-hal yang tidak baik.(I027)