Kayuagung (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) memberikan bantuan pinjaman uang untuk mencegah masyarakat dari jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Ketua Baznas Kabupaten OKI Devison, di Kayugung, Rabu, mengatakan akses permodalan dan literasi keuangan menjadi persoalan masyarakat menengah ke bawah untuk memulai maupun mengembangkan usaha. Sehingga mengarahkan mereka meminjam uang di antaranya lewat pinjol ilegal. Oleh sebab itu, pihaknya menyediakan modal bagi masyarakat sesuai syariah tanpa bunga atau riba.
Menurutnya, bantuan modal usaha merupakan salah satu bentuk komitmen Baznas dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui program ekonomi produktif
“Kami berharap bantuan modal usaha ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para mustahik. Gunakan modal ini untuk mengembangkan usaha, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup keluarga,” katanya.
Ia menjelaskan bantuan pinjam modal usaha tanpa bunga tersebut diserahkan kepada 43 orang dengan nominal Rp3,5 juta harapannya penerima manfaat dapat mengembangkan usahanya, dan meningkatkan pendapatan serta taraf hidup.
"Dasar kerjanya adalah tidak ada bunga, akan tetapi kami meminta kepada mereka yang pinjam nanti pengembalian lebih baik atau dia berjanji ke depan akan sesuai dengan skema yang diharapkan. Pada tahun ini masih kami kasih pinjaman, tapi tahun berikutnya sudah bisa jadi muzaki,” ujarnya lagi.
Selain pinjaman permodalan, Baznas OKI juga menyerahkan bantuan hibah modal usaha konsumtif kepada 20 penerima dengan total nilai bantuan masing-masing Rp500 ribu.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Antonius Leonardo mengapresiasi program digagas oleh Baznas OKI itu. Menurutnya, program itu satu inovasi positif dan patut dikembangkan, sebab ikut mendukung program pemerintah mengentas angka pengangguran dan kemiskinan.
“Di luar itu, menjadikan warga sebelumnya kurang mampu. Nantinya hidup mereka lebih produktif dan menghasilkan nilai ekonomi. Pada akhirnya menjadi warga mampu sejahtera, tidak menutup kemungkinan ikut menginspirasi orang lain,” kata dia lagi.
Ketua Baznas Kabupaten OKI Devison, di Kayugung, Rabu, mengatakan akses permodalan dan literasi keuangan menjadi persoalan masyarakat menengah ke bawah untuk memulai maupun mengembangkan usaha. Sehingga mengarahkan mereka meminjam uang di antaranya lewat pinjol ilegal. Oleh sebab itu, pihaknya menyediakan modal bagi masyarakat sesuai syariah tanpa bunga atau riba.
Menurutnya, bantuan modal usaha merupakan salah satu bentuk komitmen Baznas dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui program ekonomi produktif
“Kami berharap bantuan modal usaha ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para mustahik. Gunakan modal ini untuk mengembangkan usaha, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup keluarga,” katanya.
Ia menjelaskan bantuan pinjam modal usaha tanpa bunga tersebut diserahkan kepada 43 orang dengan nominal Rp3,5 juta harapannya penerima manfaat dapat mengembangkan usahanya, dan meningkatkan pendapatan serta taraf hidup.
"Dasar kerjanya adalah tidak ada bunga, akan tetapi kami meminta kepada mereka yang pinjam nanti pengembalian lebih baik atau dia berjanji ke depan akan sesuai dengan skema yang diharapkan. Pada tahun ini masih kami kasih pinjaman, tapi tahun berikutnya sudah bisa jadi muzaki,” ujarnya lagi.
Selain pinjaman permodalan, Baznas OKI juga menyerahkan bantuan hibah modal usaha konsumtif kepada 20 penerima dengan total nilai bantuan masing-masing Rp500 ribu.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Antonius Leonardo mengapresiasi program digagas oleh Baznas OKI itu. Menurutnya, program itu satu inovasi positif dan patut dikembangkan, sebab ikut mendukung program pemerintah mengentas angka pengangguran dan kemiskinan.
“Di luar itu, menjadikan warga sebelumnya kurang mampu. Nantinya hidup mereka lebih produktif dan menghasilkan nilai ekonomi. Pada akhirnya menjadi warga mampu sejahtera, tidak menutup kemungkinan ikut menginspirasi orang lain,” kata dia lagi.